Saturday, July 1, 2017

Bali: The Island of the Gods

Bali: The Hawaii of Indonesia
Tidak ada salahnya traveling ke negeri sendiri untuk memperkaya pengetahuan kita akan kebudayaan, pengalaman, dan keindahan suatu tempat di Indonesia, dimana bila kita bepergian keluar negeri, pasti akan selalu ada yang bertanya bagaimana dan dimana kah Indonesia itu. Nah bila kita sendiri tidak mempunyai pengetahuan apapun tentang negeri kita sendiri, kita bisa cerita apa kepada mereka, karena pengetahuan kita sangat sempit sekali. Itupun kalau sesuatu yang berbau positif. Karena saya pernah mendengar dengan telinga saya sendiri ada orang Indonesia yang menjelek-jelekan negeri sendiri kepada turis asing pada saat berpergian dengan Trans Jakarta. Apakah mereka tidak malu?

Well, cukup untuk curcolnya. Untuk liburan kali ini, saya memilih Bali untuk traveling santai menikmati liburan, seperti biasa setelah mencari tiket di Traveloka, dan hotel di Agoda, saya menyusun itinerary saya ke Bali selama 5 (lima) hari. Saya sengaja tidak banyak mengunjungi pura-pura yang banyak bertebaran di Bali, karena, yah, begitu-begitu saja, kecuali yang memang sudah menjadi trademark Kota Bali, seperti Tanah Lot. Saya lebih banyak menonton pertunjukan tari dan mengunjungi museum di Bali. Untuk transportasi di Bali, saya menyewa mobil selama 3 (tiga) hari di Bali Chandra Tour (081288838800) dengan supir yang sangat sabar, Bapak Doddy (085237295800). Sisanya saya menggunakan taksi online. Harga normal sewa mobil paket lengkap (Supir & BBM) adalah Rp. 400rb/10 jam tetapi karena saya bepergian saat libur lebaran (High season), harga sewa mobil menjadi Rp 550rb/10 jam.
Tanah Lot


DAY 1: DENPASAR

Sampai di Bali, pukul 15.20 di Bandara Internasional Ngurah Rai, saya langsung mencari taksi resmi Bandara yang terletak di sebelah kanan pintu kedatangan, harga saya akui memang mahal, menuju hotel Inna Bali Hotel yang terletak di Denpasar saja harganya Rp. 175rb. Memang, taksi online dilarang untuk beroperasi di dalam Bandara Ngurah Rai, karena supir taksi yang saya naiki bercerita kalau beberapa tahun lalu Bandara Ngurah Rai sudah diambil alih oleh perusahaan India, dan mereka harus membayar harga sewa yang sangat mahal, sekitar Rp. 500juta untuk setahun. Jadi, wajar saja bila harga taksi yang mereka terapkan sangat lah mahal.

Sesampainya di Inna Bali Hotel, saya berberes sebentar sebelum mencari makanan. Saya memilih hotel ini karena saya memang menyukai bangunan-bangunan heritage seperti bangunan hotel ini yang terkesan jadoel dan klasik. Harganya pun tidak terlalu mahal untuk hotel berbintang tiga, Rp 376.740 untuk satu malam.

Setelah bersantap, saya mencari kuliner khas Bali, yaitu babi guling, kebetulan di dekat hotel ada Babi Guling Candra, yang berlokasi di Jl. Teuku Umar, Denpasar. Sekitar 14 menit dari hotel menggunakan taksi online. Pada saat sampai di lokasi, rumah makan ini cukup ramai tetapi kita masih bisa mendapatkan tempat duduk, dan menikmati makanan khas Bali ini, yang rasanya memang sungguh menggugah selera. Disini juga menjual oleh-oleh khas Bali, seperti Pia Legong dan Pie Susu.

DAY 2: TABANAN

Hari kedua di Bali, saya berangkat menggunakan mobil sewa dengan Supir yang ramah banget, Pak Doddy. Kami langsung menuju Desa Batubulan (Sahadewa) untuk menonton Tari Barong yang dimulai pukul 09.30 WITA. Loket tiket dibuka pukul 09.00 WITA. Setelah membeli tiket yang harganya Rp 100.000/orang saya langsung menuju kedalam theater untuk memilih tempat duduk yang strategis, sebelum ramai oleh pengunjung. Tariannya cukup menarik dan terasa sekali mistisnya. Di penghujung tarian, kalian akan melihat atraksi beberapa pemain yang menusukan kerisnya ke badannya tetapi kebal dan tidak terluka sama sekali. Setelah selesai pertunjukan, kalian bisa berfoto-foto dengan para pemainnya secara langsung.
Tari Barong
Setelah kurang lebih satu jam menonton Tari Barong, saya melanjutkan ke Jatiluwih Rice Terrace yang terkenal akan keindahan daerah persawahannya yang bertingkat. Daerah Jatiluwih ini ternyata dilindungi oleh UNESCO, loh teman-teman. Karena keterbatasan waktu, saya hanya sempat untuk makan siang saja di Warung Jatiluwih 259 yang langsung menghadap ke pemandangan Rice Terrace-nya yang memang sangatlah indah. Tetapi bila kalian ada waktu, kalian bisa loh untuk sekedar berjalan atau berkeliling menaiki sepeda di tengah-tengah Rice Terrace-nya langsung, seperti yang Bapak Obama lakukan saat mengunjungi Jatiluwih, dijamin pemandangannya bagus banget!

Jatiluwih Rice Terrace
Lanjut ke salah satu tempat wisata yang menjadi ikon penting di Bali, yaitu Tanah Lot, yang terkenal karena eksotismenya, sebuah pura yang terletak di atas laut. Disini juga terdapat ular suci, yang dipercaya selama ini sebagai penunggu Tanah Lot dan kalian bisa berfoto bersama si ular juga. Bila kalian berjalan sedikit ke atas bukit, kalian bisa menemukan cafe-cafe yang tersebar disini, dan melihat Pura Tanah Lot dari atas. Sambil ngemil, kalian juga bisa menikmati sunset. Dijamin romantis!

Setelah selesai berjalan santai mengelilingi Tanah Lot, lanjut ke Sunset Road Kuta untuk mampir ke Krisna dan membeli oleh-oleh khas Bali, disini kalian bisa menemukan berbagai pilihan macam makanan, aksesoris, maupun baju-baju yang memang Bali banget! Jangan kaget bila tempat ini dipenuhi dan ramai sekali oleh pengunjung.

Sore menjelang malam, saya lanjut berjalan kaki di sepanjang Jalan Legian, dan berakhir di Poppies Restaurant, restaurant terlama di daerah Kuta sejak tahun 1973, terletak di daerah Legian, Gang Popies I. Restorant ini dipenuhi oleh turis-turis asing, dan saya tidak melihat ada orang Indonesia disini, saya memesan nasi campur dan rasanya cukup enak tetapi tidak terlalu spesial. Hanya saja, interior restaurantnya menarik dan berkesan vintage dan berkelas.

DAY 3: BADUNG
Hari ketiga di Bali, cukup berjalan-jalan santai saja di daerah Kuta. Karena memang Kuta adalah destinasi wisata yang sudah terkenal, jadi jangan heran bila daerah ini sangat ramai sekali oleh pengunjung. Spot-spot yang menarik yang wajib kalian kunjungi sambil berjalan kaki adalah:
Mads Lange Memorial
  • Bali Bombing Memorial
  • Vihara Darmayana
  • Mads Lange Memorial
  • Kuta Square
  • Pantai Kuta (Kuta Beach)
  • Gang Poppies 2
  • Beachwalk Shopping Centre
Selesai puas berjalan-jalan, saya menyempatkan makan siang di Bebek Tepi Sawah yang berada di dalam Beachwalk lantai 2 sambil menikmati pemandangan Kuta dari atas gedung  ini.

Selanjutnya, saya pergi ke Pura Uluwatu untuk menonton pertunjukan Tari Kecak yang dimulai pukul 18.00 WITA setiap harinya. Ada baiknya kalian yang ingin menonton pertunjukan ini sudah membeli tiket satu jam sebelumnya agar tidak kehabisan tiket dan dapat memilih tempat duduk yang strategis, karena tempat ini ramai sekali oleh pengunjung yang juga ingin menonton tarian ini. Harga tiket Rp 100.000/orang.

Selesai menonton pertunjukan Tari Kecak, perut sudah berbunyi, tanda lapar. Saya lanjut menuju Jimbaran Seafood Bay, yang terkenal sebagai tempat untuk menikmati hidangan laut di pinggir pantai. Makan seafood di pinggir pantai dan mendengar deburan ombak, sambil menikmati kelapa muda? Hmm... Ada banyak pilihan rumah makan disini, saya memilih Made Bagus Cafe "Special Grilled Seafood." yang terletak agak pojok dari pintu masuk. Suasananya sangatlah romantis disini kalau saja makannya bareng dengan pasangan. Haha..
Jimbaran Beach
DAY 4: UBUD

Belum ke Bali, kalau belum ke Ubud. Ubud dinobatkan sebagai 10 besar desa terbaik di dunia oleh salah satu majalah traveling dunia, Conde Nast Traveler. Disini kalian bisa menemukan kebudayaan Bali yang masih sangat kental. Disini, saya mengunjungi Museum Puri Lukisan Ubud, museum tertua di Bali sejak tahun 1954. Kalian akan menemukan banyak lukisan-lukisan yang mengambarkan kebudayaan Bali dan Hindu di museum ini. Bagi kalian pencinta kebudayaan dan seni, museum ini wajib dikunjungi. Harga masuk museum ini adalah Rp 85.000/orang, sudah termasuk free drink.

Lanjut makan siang di Murni's Warung yang tidak jauh dari Museum Puri Lukisan. Bila kalian mengunjungi tempat ini, minta tempat paling bawah ya, disini kalian bisa makan sambil menikmati hijaunya Kota Ubud ini sambil menikmati suara sungai mengalir.

Next, saya mengunjungi Bali Safari & Marine Park. Harga normal tiket masuk bila kalian beli langsung di lokasi adalah Rp 150.000, saya beli tiket masuk melalui Balipedia (081339633453) dengan harga lebih murah, yaitu Rp 135.000/orang. Harga tersebut sudah termasuk Safari Journey Trip, Fresh Water Aquarium, Animal Show dan Elephant Show. Bagi kalian pecinta hewan, taman safari ini patut dikunjungi.

Jam 17.00 saya sudah kembali pulang ke arah hotel untuk menikmati malam terakhir di Bali.

DAY 5: DENPASAR

Sebelum menuju Bandara Ngurai Rai, mampir dulu ke Pie Susu Asli merk "Enak" yang direkomendasikan oleh Supir Uber yang saya naiki.

Tidak terasa 5 hari di Bali, dan itupun masih kurang. Masih banyak destinasi lain yang belum saya kunjungi. Bali memang tempat yang sangat memorable untuk liburan, musik khas daerahnya yang enak sekali didengar, pantai-pantai yang indah, dan banyaknya bule-bule nongkrong di cafe-cafe serasa berada diluar negeri.

Ternyata liburan di negeri sendiri itu lebih menyenangkan loh daripada bepergian keluar negeri. Karena walaupun masih berada di Indonesia, setiap provinsi memiliki kebudayaan, kuliner, tempat wisata, dan bahasa yang berbeda satu sama lain. Menurut teman saya dari Inggris, dia bercerita, " Saya senang di Indonesia karena beda tempat beda lagi ciri khasnya, dan itu menarik. Sementara di Inggris, kemanapun semua sama."

Jadi, berkelana dulu lah di negara sendiri, sebelum ke luar negeri. :)