Sunday, January 14, 2018

Rinjani: The Goddess of Beauty

Ayo mendaki gunung terindah di Asia Tenggara, kapan lagi!!??
Edisi kali ini, saya ingin membahas salah satu hobi saya yang paling disukai, yaitu: mendaki gunung! Jadi inget pertama kali naik gunung sekitar 4 tahun lalu, yaitu Gunung Guntur yang berlokasi di Garut, pas pada saat malam sebelum hari ulang tahun kemerdekaan negara kita tercinta dan berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak gunung tanggal 17 Agustus! Sungguh pengalaman tak terlupakan. Kelihatannya sih seru ya, tapi tau teu? Kalau naik gunung itu amat sangat melelahkan! Tapi begitu sampai puncak terbayar sudah! Pemandangannya asli cakep pisan, dan ada rasa bangga juga bisa menaklukan gunung, alias bisa menaklukan ego diri sendiri dan berjuang sampai ke puncak. Dan bagusnya (atau malah jeleknya) bikin ketagihan! Pengen lagi, pengen lagi! Padahal setiap naik gunung selalu ada keluh kesah, "Ngapain ya capek-capek naik gunung, padahal enakan tidur di ranjang empuk di rumah sambil menikmati ayam KFC dengan minuman khasnya, yaitu coca-cola. Hahaha.. Tapi gunung itu emank selalu ngangenin, sih. Gimana donk!?

Tapi kali ini saya tidak akan membahas tentang Gunung Guntur, melainkan Gunung Rinjani. Yup, Gunung Rinjani di Lombok yang memiliki ketinggian 3.762 mdpl dan merupakan gunung berapi tertinggi no 2 setelah Gunung Kerinci. Disebut-sebut sebagai gunung terindah di Asia Tenggara ini karena pemandangan alamnya yang luar biasa indah ini memiliki trek yang tidaklah gampang, kalian harus melewati lembah dan bukit yang disebut "tujuh bukit penyesalan" dimana terkenal sangat curam bagi para pendaki, dan merupakan momok bagi para pendaki pemula. Kita dipaksa untuk mendaki bukit-bukit yang sangat curam seperti tidak ada ujungnya, dan amat sangat melelahkan. Tapi kalian akan disuguhi oleh pemandangan-pemandangan nan indah bak lukisan yang membuat hati merasa tenang dan damai sepanjang jalur pendakian.

Tim Rinjani Explorer
Okey, back to topic.. Gunung Rinjani ini terletak di Pulau Lombok, jadi kalian bisa beli tiket pesawat dengan tujuan Lombok tentunya. Setelah sampai di Lombok, kami langsung menuju kaki Gunung Rinjani dan menginap di basecamp yang berada di Sembalun, karena kami akan naik via Sembalun yang terkenal di kalangan pendaki karena keindahan Padang Savananya yang memanjakan mata.

BASECAMP - POS 1

Dari Basecamp Sembalun menuju pos 1 kalian hanya akan melewati hamparan padang savana yang sangat luas, trek ini hanyalah untuk pemanasan, cenderung naik turun tetapi tidak terlalu ekstrim. Bagus untuk photo sejenak bersama teman-teman pendaki karena keindahan padang rumput yang terbentang luas. Disini kami berhenti untuk makan siang sejenak karena jam sudah menunjukan pukul 11.00 siang. Hati-hati ya, guys, karena disini banyak monyet liar berkeliaran, jadi jaga barang pribadi kalian masing-masing, khusunya handphone dan kamera. Setelah "bensin" terisi penuh kamipun melanjutkan perjalanan ke pos 2.

POS 1 - POS 2

Dari pos 1 menuju pos 2 sudah terasa nih treknya, panjang dan menanjak. Apalagi kami semua membawa keril masing2 tanpa menggunakan porter. Keril saya sendiri beratnya mencapai 10 kg dan harus berjalan mendaki 4 jam lamanya menuju pos 2. Sungguh amat melelahkan! Sekali-kali kami beristirahat sebentar di rerimbunan pohon sambil menikmati pemandangan Kota Lombok yang masih terlihat dari atas sini.


Sampai pos 2 kami sepakat untuk menginap semalam disini karena dekat dengan mata air alami untuk kebutuhan minum dan masak.  Jadi kami membagun tenda, menyiapkan alat masak, dan sebagian mengambil air yang terletak tidak terlalu jauh dari pos 2. Tidak terlalu ramai karena kami mendaki pada saat bulan puasa, sehingga terlihat senggang dan kebanyakan bule-bule yang naik.



POS 2 - PLAWANGAN

Trek pos 2 ke Plawangan bahkan lebih dasyat dari trek pendakian sebelumnya. Ingat tujuh bukit penyesalan yang sudah saya sebutkan diatas? Nah inilah tujuh bukit curam dipenuhi oleh batu-batu besar yang sangat menguras tenaga tetapi harus kalian lalui. Jalurnya berupa tanah padat agak curam, dan juga panjang. Saran saya sih bawa perbekalan dan air minum yang cukup ya, guys. Jangan dipaksakan bila lelah, istirahat lah sejenak, cukup 5 menit sebelum suhu badan menjadi dingin.



 
Sampai di Plawangan setelah 8 jam pendakian, kami pun memasang kembali tenda untuk menginap semalam lagi sebelum menuju Puncak Rinjani yang sudah terlihat nan indah diatas. Banyak pendaki yang memasang tenda disini dan menikmati keindahan alam sekitar ditemani oleh monyet abu-abu yang berkeliaran. Menurut saya pribadi, disinilah keindahan Gunung Rinjani benar-benar terlihat, Danau Segara Anak terlihat dari Plawangan, ada danau diatas gunung. Wow, just Wow! The best spot in Mount Rinjani. Pemandangan yang sangat indah. Rasa lelah dan letih yang menyelimuti saya setelah melewati tujuh bukit penyesalan pun langsung sirna terbawa oleh awan-awan yang padat dan terus bergerak mengelilingi cakrawala. Inilah pengalaman yang tidak akan saya lupakan seumur hidup saya :)



PLAWANGAN - PUNCAK GUNUNG RINJANI

Agar bisa menikmati matahari terbit di puncak, kami serombongan sepakat untuk naik pada pukul 2 dini hari. Trek menuju Puncak Gunung Rinjani berupa pasir padat yang berbelok-belok dan panjang ditambah udara yang sangat dingin menusuk tulang. Disinilah banyak pendaki pemula yang berguguran karena di trek ini lah jalur pendakian terberat yang ada, fisik dan tenaga sudah pasti tidak akan membantu disini, hanya keyakinan dan tekad yang mampu membawa kalian ke puncak gunung. Walaupun sudah memakai jaket tebal tetap saja tidak mampu menahan dinginnya udara di jalur pendakian ini. Ditambah perut lapar, gravitasi yang semakin berat dan minimnya stok oksigen di ketinggian 3.762 meter diatas permukaan laut (mdpl).

Trek pasir yang panjang selama jalur pendakian menuju puncak benar-benar membuat frustasi karena bukan medan tanah padat seperti jalur pendakian pos 2 menuju Plawangan, namun berpasir seperti tidak ada pijakan yang mampu menahan berat badan, setiap mendaki 5 langkah selalu merosot 2 langkah. Terus seperti ini selama 4 jam lamanya. Hampir menyerah tetapi untunglah selalu ada teman yang saling memberikan support. Sekali-sekali beristirahat menikmati pemandangan sekitar yang sangat indah, matahari mulai terbit, terbangun dari tidurnya. Danau Segara Anak pun sangat terlihat jelas dari puncak sini. Bangga sekali rasanya bisa mengalahkan diri sendiri dan berfoto di Puncak Gunung Rinjani, salah satu dari Seven Summit Indonesia. Thanks God!



PUNCAK GUNUNG RINJANI - PLAWANGAN

Trek turun dari Puncak Gunung Rinjani menuju Plawangan sangatlah mudah, tidak seperti naiknya yang benar-benar melelahkan. Tidak sampai 3 jam kami sudah kembali ke tenda kami berdiri dan menginap kembali semalam untuk mengumpulkan kembali tenaga yang sudah dikeluarkan selama 2 hari pendakian.

Esoknya sembari turun kembali menuju basecamp, kami saling bertukar pikiran selama pendakian mengenai momen-moment favorit dan kekonyolan selama pendakian. Benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. Setiap pendakian bersama teman-teman selalu melahirkan cerita-cerita unik dan lucu yang membuat terpingkal-pingkal sampai sakit perut. Mendakilah gunung selagi bisa selama tubuh ini masih mampu dan masih bernafas dimana kelak akan melahirkan cerita yang luar biasa untuk anak cucu kita kelak.

Setelah ini, kami lanjut meneruskan perjalanan kita ke Gili Trawangan dan Pulau Lombok itu sendiri yang akan ditulis di blog berikutnya. Teruslah berpetualang karena Life is an Adventure!


Saturday, July 1, 2017

Bali: The Island of the Gods

Bali: The Hawaii of Indonesia
Tidak ada salahnya traveling ke negeri sendiri untuk memperkaya pengetahuan kita akan kebudayaan, pengalaman, dan keindahan suatu tempat di Indonesia, dimana bila kita bepergian keluar negeri, pasti akan selalu ada yang bertanya bagaimana dan dimana kah Indonesia itu. Nah bila kita sendiri tidak mempunyai pengetahuan apapun tentang negeri kita sendiri, kita bisa cerita apa kepada mereka, karena pengetahuan kita sangat sempit sekali. Itupun kalau sesuatu yang berbau positif. Karena saya pernah mendengar dengan telinga saya sendiri ada orang Indonesia yang menjelek-jelekan negeri sendiri kepada turis asing pada saat berpergian dengan Trans Jakarta. Apakah mereka tidak malu?

Well, cukup untuk curcolnya. Untuk liburan kali ini, saya memilih Bali untuk traveling santai menikmati liburan, seperti biasa setelah mencari tiket di Traveloka, dan hotel di Agoda, saya menyusun itinerary saya ke Bali selama 5 (lima) hari. Saya sengaja tidak banyak mengunjungi pura-pura yang banyak bertebaran di Bali, karena, yah, begitu-begitu saja, kecuali yang memang sudah menjadi trademark Kota Bali, seperti Tanah Lot. Saya lebih banyak menonton pertunjukan tari dan mengunjungi museum di Bali. Untuk transportasi di Bali, saya menyewa mobil selama 3 (tiga) hari di Bali Chandra Tour (081288838800) dengan supir yang sangat sabar, Bapak Doddy (085237295800). Sisanya saya menggunakan taksi online. Harga normal sewa mobil paket lengkap (Supir & BBM) adalah Rp. 400rb/10 jam tetapi karena saya bepergian saat libur lebaran (High season), harga sewa mobil menjadi Rp 550rb/10 jam.
Tanah Lot


DAY 1: DENPASAR

Sampai di Bali, pukul 15.20 di Bandara Internasional Ngurah Rai, saya langsung mencari taksi resmi Bandara yang terletak di sebelah kanan pintu kedatangan, harga saya akui memang mahal, menuju hotel Inna Bali Hotel yang terletak di Denpasar saja harganya Rp. 175rb. Memang, taksi online dilarang untuk beroperasi di dalam Bandara Ngurah Rai, karena supir taksi yang saya naiki bercerita kalau beberapa tahun lalu Bandara Ngurah Rai sudah diambil alih oleh perusahaan India, dan mereka harus membayar harga sewa yang sangat mahal, sekitar Rp. 500juta untuk setahun. Jadi, wajar saja bila harga taksi yang mereka terapkan sangat lah mahal.

Sesampainya di Inna Bali Hotel, saya berberes sebentar sebelum mencari makanan. Saya memilih hotel ini karena saya memang menyukai bangunan-bangunan heritage seperti bangunan hotel ini yang terkesan jadoel dan klasik. Harganya pun tidak terlalu mahal untuk hotel berbintang tiga, Rp 376.740 untuk satu malam.

Setelah bersantap, saya mencari kuliner khas Bali, yaitu babi guling, kebetulan di dekat hotel ada Babi Guling Candra, yang berlokasi di Jl. Teuku Umar, Denpasar. Sekitar 14 menit dari hotel menggunakan taksi online. Pada saat sampai di lokasi, rumah makan ini cukup ramai tetapi kita masih bisa mendapatkan tempat duduk, dan menikmati makanan khas Bali ini, yang rasanya memang sungguh menggugah selera. Disini juga menjual oleh-oleh khas Bali, seperti Pia Legong dan Pie Susu.

DAY 2: TABANAN

Hari kedua di Bali, saya berangkat menggunakan mobil sewa dengan Supir yang ramah banget, Pak Doddy. Kami langsung menuju Desa Batubulan (Sahadewa) untuk menonton Tari Barong yang dimulai pukul 09.30 WITA. Loket tiket dibuka pukul 09.00 WITA. Setelah membeli tiket yang harganya Rp 100.000/orang saya langsung menuju kedalam theater untuk memilih tempat duduk yang strategis, sebelum ramai oleh pengunjung. Tariannya cukup menarik dan terasa sekali mistisnya. Di penghujung tarian, kalian akan melihat atraksi beberapa pemain yang menusukan kerisnya ke badannya tetapi kebal dan tidak terluka sama sekali. Setelah selesai pertunjukan, kalian bisa berfoto-foto dengan para pemainnya secara langsung.
Tari Barong
Setelah kurang lebih satu jam menonton Tari Barong, saya melanjutkan ke Jatiluwih Rice Terrace yang terkenal akan keindahan daerah persawahannya yang bertingkat. Daerah Jatiluwih ini ternyata dilindungi oleh UNESCO, loh teman-teman. Karena keterbatasan waktu, saya hanya sempat untuk makan siang saja di Warung Jatiluwih 259 yang langsung menghadap ke pemandangan Rice Terrace-nya yang memang sangatlah indah. Tetapi bila kalian ada waktu, kalian bisa loh untuk sekedar berjalan atau berkeliling menaiki sepeda di tengah-tengah Rice Terrace-nya langsung, seperti yang Bapak Obama lakukan saat mengunjungi Jatiluwih, dijamin pemandangannya bagus banget!

Jatiluwih Rice Terrace
Lanjut ke salah satu tempat wisata yang menjadi ikon penting di Bali, yaitu Tanah Lot, yang terkenal karena eksotismenya, sebuah pura yang terletak di atas laut. Disini juga terdapat ular suci, yang dipercaya selama ini sebagai penunggu Tanah Lot dan kalian bisa berfoto bersama si ular juga. Bila kalian berjalan sedikit ke atas bukit, kalian bisa menemukan cafe-cafe yang tersebar disini, dan melihat Pura Tanah Lot dari atas. Sambil ngemil, kalian juga bisa menikmati sunset. Dijamin romantis!

Setelah selesai berjalan santai mengelilingi Tanah Lot, lanjut ke Sunset Road Kuta untuk mampir ke Krisna dan membeli oleh-oleh khas Bali, disini kalian bisa menemukan berbagai pilihan macam makanan, aksesoris, maupun baju-baju yang memang Bali banget! Jangan kaget bila tempat ini dipenuhi dan ramai sekali oleh pengunjung.

Sore menjelang malam, saya lanjut berjalan kaki di sepanjang Jalan Legian, dan berakhir di Poppies Restaurant, restaurant terlama di daerah Kuta sejak tahun 1973, terletak di daerah Legian, Gang Popies I. Restorant ini dipenuhi oleh turis-turis asing, dan saya tidak melihat ada orang Indonesia disini, saya memesan nasi campur dan rasanya cukup enak tetapi tidak terlalu spesial. Hanya saja, interior restaurantnya menarik dan berkesan vintage dan berkelas.

DAY 3: BADUNG
Hari ketiga di Bali, cukup berjalan-jalan santai saja di daerah Kuta. Karena memang Kuta adalah destinasi wisata yang sudah terkenal, jadi jangan heran bila daerah ini sangat ramai sekali oleh pengunjung. Spot-spot yang menarik yang wajib kalian kunjungi sambil berjalan kaki adalah:
Mads Lange Memorial
  • Bali Bombing Memorial
  • Vihara Darmayana
  • Mads Lange Memorial
  • Kuta Square
  • Pantai Kuta (Kuta Beach)
  • Gang Poppies 2
  • Beachwalk Shopping Centre
Selesai puas berjalan-jalan, saya menyempatkan makan siang di Bebek Tepi Sawah yang berada di dalam Beachwalk lantai 2 sambil menikmati pemandangan Kuta dari atas gedung  ini.

Selanjutnya, saya pergi ke Pura Uluwatu untuk menonton pertunjukan Tari Kecak yang dimulai pukul 18.00 WITA setiap harinya. Ada baiknya kalian yang ingin menonton pertunjukan ini sudah membeli tiket satu jam sebelumnya agar tidak kehabisan tiket dan dapat memilih tempat duduk yang strategis, karena tempat ini ramai sekali oleh pengunjung yang juga ingin menonton tarian ini. Harga tiket Rp 100.000/orang.

Selesai menonton pertunjukan Tari Kecak, perut sudah berbunyi, tanda lapar. Saya lanjut menuju Jimbaran Seafood Bay, yang terkenal sebagai tempat untuk menikmati hidangan laut di pinggir pantai. Makan seafood di pinggir pantai dan mendengar deburan ombak, sambil menikmati kelapa muda? Hmm... Ada banyak pilihan rumah makan disini, saya memilih Made Bagus Cafe "Special Grilled Seafood." yang terletak agak pojok dari pintu masuk. Suasananya sangatlah romantis disini kalau saja makannya bareng dengan pasangan. Haha..
Jimbaran Beach
DAY 4: UBUD

Belum ke Bali, kalau belum ke Ubud. Ubud dinobatkan sebagai 10 besar desa terbaik di dunia oleh salah satu majalah traveling dunia, Conde Nast Traveler. Disini kalian bisa menemukan kebudayaan Bali yang masih sangat kental. Disini, saya mengunjungi Museum Puri Lukisan Ubud, museum tertua di Bali sejak tahun 1954. Kalian akan menemukan banyak lukisan-lukisan yang mengambarkan kebudayaan Bali dan Hindu di museum ini. Bagi kalian pencinta kebudayaan dan seni, museum ini wajib dikunjungi. Harga masuk museum ini adalah Rp 85.000/orang, sudah termasuk free drink.

Lanjut makan siang di Murni's Warung yang tidak jauh dari Museum Puri Lukisan. Bila kalian mengunjungi tempat ini, minta tempat paling bawah ya, disini kalian bisa makan sambil menikmati hijaunya Kota Ubud ini sambil menikmati suara sungai mengalir.

Next, saya mengunjungi Bali Safari & Marine Park. Harga normal tiket masuk bila kalian beli langsung di lokasi adalah Rp 150.000, saya beli tiket masuk melalui Balipedia (081339633453) dengan harga lebih murah, yaitu Rp 135.000/orang. Harga tersebut sudah termasuk Safari Journey Trip, Fresh Water Aquarium, Animal Show dan Elephant Show. Bagi kalian pecinta hewan, taman safari ini patut dikunjungi.

Jam 17.00 saya sudah kembali pulang ke arah hotel untuk menikmati malam terakhir di Bali.

DAY 5: DENPASAR

Sebelum menuju Bandara Ngurai Rai, mampir dulu ke Pie Susu Asli merk "Enak" yang direkomendasikan oleh Supir Uber yang saya naiki.

Tidak terasa 5 hari di Bali, dan itupun masih kurang. Masih banyak destinasi lain yang belum saya kunjungi. Bali memang tempat yang sangat memorable untuk liburan, musik khas daerahnya yang enak sekali didengar, pantai-pantai yang indah, dan banyaknya bule-bule nongkrong di cafe-cafe serasa berada diluar negeri.

Ternyata liburan di negeri sendiri itu lebih menyenangkan loh daripada bepergian keluar negeri. Karena walaupun masih berada di Indonesia, setiap provinsi memiliki kebudayaan, kuliner, tempat wisata, dan bahasa yang berbeda satu sama lain. Menurut teman saya dari Inggris, dia bercerita, " Saya senang di Indonesia karena beda tempat beda lagi ciri khasnya, dan itu menarik. Sementara di Inggris, kemanapun semua sama."

Jadi, berkelana dulu lah di negara sendiri, sebelum ke luar negeri. :)

Saturday, March 4, 2017

Your Singapore

Singapura, tujuan wajib wisatawan Indonesia?
Singapura merupakan negara wajib dan mungkin ada dalam pilihan pertama wisatawan Indonesia yang baru pertama kali keluar negeri. Kenapa?
  • Banyak tiket pesawat dengan harga promosi ke Singapura
  • Biaya lebih murah dari Batam ke Singapura, baik melalui jalur laut ataupun udara
  • Banyak orang Indonesia yang menyewakan apartemen atau rumah untuk wisatawan asal Indonesia dengan harga yang bersahabat
  • Banyak pasien Indonesia yang berobat ke Singapura
  • Banyak saudara atau relatif yang tinggal di Singapura
Nah, itu baru beberapa alasan mengapa banyak pelancong asal Indonesia yang bepergian ke Singapura, dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara ini. Walaupun kurs SGD bisa dibilang lebih mahal dari IDR tetapi untuk tujuan berbelanja, negara ini tetap menjadi Shopping Center untuk para fashionista. Jadi di blog ini, saya tidak akan terlalu detail menjelaskan tempat wisata yang ada di negara ini. Hanya garis besar saja karena semua tempat wisata bisa dijelajahi dengan MRT dan juga luas negara yang sangat kecil dibandingkan dengan wilayah negara lainnya di Asia.

The Merlion
Hari pertama, sampai di Singapore Changi Airport, kami berhenti sebentar di Novena Hill Condominium yang berada di Jalan Novena, pemiliknya orang Indonesia yang ramah dan saya dan teman saya menyewa satu kamar untuk kami menginap selama di Singapura. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami ke Tanah Merah Yellow Beacon Beach. Kami hanya duduk santai di salah satu cafe yang ada dan menikmati deburan ombak, minuman jus buah yang menyegarkan, dan menikmati matahari terbenam di kawasan ini. Cukup elegan, bukan? Hehe..

Hari kedua, kami seharian di Universal Studio Singapore. Tiket masuk kami beli dahulu di salah satu agen tur yang ada di Jakarta karena harga jauh lebih murah di negeri sendiri dibandingkan dengan kita beli langsung di Universal Studio-nya. Beberapa atraksi yang wajib kamu nikmati saat berada disini:
  • Revenge of the Mummy (Roller Coaster)
  • Lights, Camera, Actions! by Steven Spielberg
  • Shrek 4D
  • Madagascar: A Crate Adventure 
  • Jurassic Park Rapid Adventure (Arung Jeram)

Universal Studio
Sayang sekali, pada saat saya datang, wahana Roller Coaster Transformers sedang dalam perbaikan sehingga kami tidak bisa menikmati atraksi ini yang konon disebut paling seru dan menegangkan di Universal Studio ini. Jangan lupa untuk menonton show yang menarik dan lucu yang ada, seperti: Parade Universal Studio (hanya ada Sabtu dan Minggu), Sesame Street, Water World, dan Donkey Live. Selamat menikmati hari yang menyenangkan!


Hari ketiga, ada beberapa lokasi yang kami kunjungi di Singapura:
  1. Bugis Junction
  2. Ngee Ann City
  3. Marina Square
  4. The Merlion 
  5. Esplanade Mall
Esplanade Mall
Sehubungan kami datang bersamaan dengan pagelaran F1 di Singapura, banyak sekali atribut F1 dan kami bahkan sempat melihat langsung Rubens Barrichello saat sedang jumpa pers di Esplanade Mall. Sunggu beruntung sekali kami. Selesai jumpa pers, Mr. Barrichello pun dikerebungi oleh para fans nya untuk selfie bareng. Sayang sekali kami tidak berkesempatan untuk foto bareng dengan beliau, ataupun menonton langsung F1 karena tiketnya yang sangat mahal.

Hari keempat, tempat yang kami datangi antara lain:
  1. Chinatown Complex
  2. Orchard Road
  3. Emerald Hill
  4. Little India
Chinatown Complex

Hari kelima, beberapa tempat yang kami datangi adalah:
  1. Science Museum
  2. Orchard Road (lagi...)
  3. Clarke Quay

Clarke Quay

Hari keenam, kita seharian di Sentosa Island, menyaksikan Song of the Sea yang menjadi ciri khas dari pulau kecil ini. Jadwal show untuk Song of the Sea adalah pukul 19.40 dan 20.40 setiap harinya dengan tiket masuk sebesar SGD 18. Jangan lupa untuk menikmati kuliner dan spot wisata yang berada di Sentosa Island: S.E.A. Aquarium, Trick eye Museum dan Madame Tussauds.

Song of the Sea

Total tiket pesawat yang saya keluarkan untuk ke Singapura PP adalah Rp. 683.200, tiket masuk Universal Studio Rp. 534.267 dan uang yang saya bawa dari Jakarta Rp. 3.500.000. Jadi total pengeluaran saya di Singapura untuk 6 hari adalah Rp. 4.717.467 sudah termasuk penginapan. Itupun hanya membeli oleh-oleh seadanya.

Secara keseluruhan, Singapura memiliki transportasi umum yang sangat baik, dengan MRT saja kita bisa menjelajahi negeri ini dengan biaya yang cukup murah. Dijamin tidak akan nyasar. Banyak sekali orang Indonesia disini, saya banyak menjumpai teman-teman yang kuliah disini dan juga bekerja disini. Tetapi menurut saya, Singapura hanyalah negeri maju seperti lainnya, dimana banyak kebudayaan Melayu, Chinese, dan India persis seperti Malaysia. Saya berikan bintang *** alias recommended!

Marina Say Bands


 

Friday, January 27, 2017

Hong Kong: Asia's World City

Hong Kong itu negara atau kota?
Rencana melancong kali ini, saya tidak sendiri tetapi ditemani oleh nyokap tercinta. Kita sepakat untuk merencanakan bepergian ke Hong Kong setelah saya mendapatkan bonus untuk pertama kalinya setelah 2 tahun bekerja. Kenapa Hong Kong? Karena paman dan bibi, alias kakaknya nyokap tinggal disini, lumayan kan, bisa menghemat biaya hotel dan makan pagi hehe.. Rencana liburan kami disini cukup lah 5 hari..

Setibanya di Hong Kong International Airport, kami langsung ditunggu oleh paman kami, walaupun sudah berumur 70 tahun tetapi kondisi fisiknya masih segar dan kuat. Karena penduduk Hong Kong tidak seperti warga di Indonesia yang kemana-mana selalu memakai kendaraan pribadi motor atau mobil, tetapi warga di Hong Kong cenderung berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum. Ditambah kesadaran penduduk disini untuk berolahraga dan menyantab makanan yang sehat sangatlah tinggi. Lihat saja, saat saya tiba di Hong Kong pukul 22.00 malam, dan pada perjalanan dari bandara menuju apartemen paman saya menggunakan bus umum, saya melihat tidak satu atau dua tapi banyak sekali warga Hong Kong yang lari malam.. "Wow, luar biasa sekali," pikir saya saat itu. Sementara di Indonesia, penuh dengan penduduk yang berperut bundar.. Hehehe..
 
Jalanan Kota Hong Kong yang bersih


Hong Kong bukan lah suatu negara yang besar dan berdiri sendiri, tetapi adalah daerah administratif khusus dan masih merupakan bagian dari negara China, tetapi untuk memasuki Hong Kong tidak diperlukan visa seperti saat kita bepergian ke negara tirai bambu tersebut, cukup menggunakan paspor saja. Pulau Hong Kong sendiri tidak terlalu besar, disini kalian akan menemukan suatu kota dimana pertumbuhan ekonominya sangatlah maju dan banyak bangunan pencakar langit, sehingga Hong Kong bisa dikatakan sebagai kota megapolitan. Lahan disini sangat sempit, sehingga pemukiman penduduk disini kebanyakan berbentuk apartemen, untuk harga rumah disini sangatlah super duper mahal dan kebanyakan yang memiliki rumah pribadi di Hong Kong hanyalah para milyader dan celebriti yang terkenal.

Seperti Singapura, transportasi umum di Hong Kong menggunakan layanan MTR, transportasi nan canggih ini melayani tujuan berbagai wilayah dan destinasi tempat wisata favorit, seperti Disneyland, sehingga turis tidak perlu pusing untuk masalah transportasi di Hong Kong. Cukup menggunakan Octopus Card untuk menjelajah Hong Kong, dan kartu ini juga dapat digunakan untuk bus umum dan juga taksi, bahkan untuk belanja sekalipun.

DAY 1: DISNEYLAND


OK, cukup mengenai Hong Kong, hari pertama kami di Hong Kong, tentu saja mengunjungi Disneyland dengan tiket masuk untuk 2 orang dewasa dan 1 orang manula total sebesar HKD 1.000. Karena saya belum pernah mengunjungi Disneyland, tentu saja saya sangat bersemangat sekali, paman saya memberitahukan saya untuk jangan pulang sebelum jam 22.00 malam karena akan ada atraksi kembang api yang sangat luar biasa. Wah, semakin semangat saya tentunya. 

Untuk mencapai Disneyland kita bisa menggunakan MTR tujuan Tung Chung Station kemudian berpindah ke jalur kereta Disney di Sunny Bay Station. Nanti ada kereta khusus yang bertemakan Walt Disney yang akan mengantar kalian sampai ke Disneyland Hong Kong. 

Disneyland Hong Kong

Disneyland sendiri terbagi dari beberapa tema, dan wahana yang saya rekomendasikan disetiap bagian:
  1. Main Street, USA
    • Disney in the Stars
    • Disney on Parade
    • High School Musical Live
  2. Fantasyland
    • Fantasy Garden
    • Sleeping Beauty Castle
    • Fantasyland Train Station
  3. Adventureland
    • Festival of the Lion King
    • Jungle River Cruise
    • Tarzan's Treehouse
  4. Tomorrowland
    • Autopia
    • Buzz Lightyear Astro Blasters
    • Space Mountain
  5. Toy Story Land
    • RC Racer
    • Slinky Dog ZigZag Spin
      • Toy Story Playland
    • Grizzly Gulch
      • Big Grizzly Mountain Runaway Mine Cars (Seru!!)
      • Geyser Gluch
    • Mystic Point
      • Garden of Wonders
      • Mystic Manor
    Dan jangan pulang sebelum menonton atraksi musikal yang diakhiri oleh kembang api ya, guys! Kalian lihat sendiri saja ya, tidak perlu saya jabarkan disini hehe..

    Kembang Api Disneyland

    DAY 2: HONG KONG ISLAND


    NGONG PING VILLAGE

    Big Buddha
    Disini lah kita bisa melihat patung Big Buddha yang terkenal itu, untuk mencapai lokasi ini cukup naik MTR dan turun di Tung Chung Station.

    Seperti yang bisa kalian lihat di gambar sebelah kiri, untuk mencapai patung Big Buddha, kita harus menaiki tangga sebanyak 268 kaki. Pemandangan Kota Hong Kong yang indah menanti kalian diatas setelah susah payah mencapai puncak.

    Disini juga sebagai wihara untuk umat Budhha melakukan ritual dan sembayang kepada leluhur mereka masing-masing. 

    Sebenarnya ada gondola yang bisa kalian naiki dari Tung Chung Station untuk sampai ke lokasi patung ini tetapi saat kami datang, gondola sedang dalam perbaikan sehingga kami menaiki bus kurang lebih 20 menit lamanya.  

    VICTORIA PEAK

    Pemandangan di Puncak Victoria Peak
    Inilah pemandangan kota megapolitan Hong Kong bila diihat dari puncak Victoria Peak pada saat siang hari. Sangat indah ya, tetapi saya yakin pada malam hari pasti lebih spektakuler karena gedung-gedung tinggi di Hong Kong memancarkan sinar lampu yang berwarna-warni, sehingga pasti lebih bersinar dan terlihat betapa gemerlapnya kota Hong Kong di malam hari.

    Di lokasi ini juga terdapat Museum Madame Tussaud, banyak koleksi patung lilin tokoh-tokoh terkenal di seluruh dunia. Museum ini terletak di dalam Peak Tower dengan biaya masuk sebesar HKD 160 untuk dewasa.

    Pada saat menuju Victoria Peak ini ada dua transportasi yang bisa kalian pilih, yaitu bus dan tram. Pada saat menuju puncak saya menaiki bus dan turun menggunakan tram, hanya saja untuk menaiki tram dengan tingkat kemiringan 45 derajat ini, dibutuhkan perjuangan karena banyak sekali turis yang ingin mencoba menaiki tram ini sehingga antriannya panjang sekali. Harap bersabar ya berdesak-desakan masuk tram ini hehe.. Biaya tiket sekali jalan untuk Peak Tram ini adalah sebesar HKD 22.

    A SYMPHONY OF LIGHTS
     
    A Symphony of Lights

    Nah ini dia yang menjadi trademark-nya Hong Kong, A Symphony of Lights, yang dinobatkan sebagai "World's Largest Permanent Light and Sound Show" oleh Guinness World Records. Disini kalian bisa melihat pancaran laser berwarna warni dari setiap gedung-gedung pencakar langit di Hong Kong dan bergerak mengikuti irama musik yang ada. Pertunjukan ini diselenggarakan setiap hari pukul 20.00 malam selama kurang lebih 15 menit. Untuk mendapatkan pemandangan yang sempurna, kalian harus melihat dari lokasi Avenue of Stars yang berada dibelakang Golden Bauhinia Square di Wan Chai.

    DAY 3: HONG KONG ISLAND

    Tidak banyak yang kami lakukan di hari ketiga kami di Hong Kong, kami hanya mengunjungi sepupu yang tinggal disini dan berprofesi sebagai polisi dan juga menikah dengan warga Hong Kong yang kebetulan juga seorang polisi. Setelah itu kami makan bareng keluarga terlebih dahulu di pagi hari sebelum bepergian lagi mengelilingi kota Hong Kong:
    1. Nan Lian Garden
      Kami kesini hanya karena direkomendasikan oleh Trip Advisor, taman indah yang berada di pusat kota, luma
      yan untuk warga sini berisitirahat dari kepenatan bekerja.
    2. Chi Lin Nunnery
      Sama seperti diatas, hanya saja selain taman, disini juga ada temple untuk umat Buddha berdoa dan sembayang.
    3. Stanley Market
      Pasar ini terletak di dataran tinggi kota Hong Kong dan bisa dilalui dengan menggunakan bus no 6, lokasi pasar ini sangatlah strategis dan sedikit bergengsi dari pasar-pasar lainnya di Hong Kong. Jadi jangan kaget bila harga barang disini sedikit lebih mahal dari lokasi lainnya.
    4. Causeway Bay
      Merupakan surga untuk para pencinta shopping. Tidak banyak yang saya lakukan disini, selain photo-photo dan melihat-lihat saja karena saya memang tidak terlalu suka berbelanja.
    5. Seafood Restaurant
      Malam hari saya diajak paman dan bibi saya makan di sebuah restaurant seafood yang terletak di pinggir laut. Saya lupa nama lokasinya tetapi disini banyak berjejer restaurant seafood dengan harga yang fantastis. Ternyata makan seafood di Hong Kong itu mahal sekali, loh. Saya makan berempat saja bisa habis sekitar Rp. 800.000. Dan saya dengar dari bibi saya ada beberapa jenis makanan seafood yang diimport dari Indonesia. Jadi bersyukur saya ya kita di Indonesia bisa puas makan seafood, sudah enak, murah lagi.
    Chi Lin Nunnery

    DAY 4: MACAU

    The Venetian Macau
    Dari Hong Kong kami berangkat dari China Ferry Terminal menuju Mo-Taipa Ferry Terminal dengan biaya tiket pulang pergi sebesar HKD 309. Sesampainya di Macau, kami langsung menaiki bus yang langsung menuju The Venetian Macau tanpa dikenakan biaya sama sekali. 

    Begitu sampai disini, saya langsung terkesima karena bangunan ini terlihat megah sekali arsiteknya, konon The Venetian ini hanya ada di Macau dan Las Vegas saja di seluruh dunia. Saya tidak bisa membayangkan berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk menginap di hotel ini satu malam saja. Selanjutnya saya langsung menuju ke lokasi yang ada casino-nya. Sekali lagi saya hanya bisa menganga saja ketika melihat luas casino-nya yang besar sekali dengan ribuan mesin-mesin judinya yang beraneka macam, dimana selama ini saya hanya bisa melihat di TV saja. Saya menyempatkan diri bermain di casino ini dan uang sebesar HKD 50 pun hilang begitu saja. Main judi itu memang menyenangkan dan bikin ketagihan tapi bikin kantong bolong hehe.. Sayangnya kamera tidak diperbolehkan di dalam casino, sehingga saya tidak photo-photo disini.

    San Luca Canal
    Selanjutnya saya menuju lokasi mallnya yang menyerupai negara Venezuela dimana terdapat bangunan-bangunan tua khas Eropa lengkap dengan kanalnya. Hebatnya lagi, langit-langit diatas bisa berubah layaknya langit beneran antara pagi dan malam. Mall ini sangat ramai sekali dikunjungi oleh para turis dari berbagai negara, dan dipenuhi dengan toko-toko super branded yang sangat mahal harganya.

    Puas melihat The Venetian Macau, akhirnya saya keluar dan mencari bus menuju tempat-tempat wisata yang ada di Macau. Seperti yang kalian tau, di Macau sangat banyak situs-situs bangunan bersejarah yang dilindungi oleh Unesco. Tetapi karena keterbatasan waktu, tidak banyak tempat yang saya kunjungi di Macau.



    DAY 5: HONG KONG ISLAND

    Hari ini adalah hari terakhir kami di Hong Kong dan berencana pulang kembali ke Jakarta, Indonesia. Menuju bandara saya menggunakan bus umum double decker yang 2 lantai, karena belum pernah menaiki bus macam ini, saya pun naik ke lantai dua dan menikmati kota Hong Kong untuk terakhir kalinya. Bye-bye Hong Kong.

    Total pengeluaran saya di Hong Kong adalah sekitar Rp. 9.126.000 untuk berdua dengan nyokap termasuk tiket pesawat Air Asia pulang pergi dengan transit di Malaysia untuk 2 orang sekitar Rp. 5.626.000. Tentu saja hotel dan breakfast saya tidak bayar, karena menginap di apartemen saudara saya. Hehe..

    Secara keseluruhan, jika anda orang yang hobi berbelanja, tentu saja Hong Kong bisa menjadi destinasi utama kalian karena barang-barang branded disini dijual lebih murah dari Jakarta. Bila kalian nyasar disini, jangan khawatir, banyak TKI yang bekerja di Hong Kong dan bisa kalian tanyai kapan saja. Pada saat bingung menggunakan ticket vending machine, saya pun dibantu oleh mbak TKI di Hong Kong, bahkan pembantu sepupu saya itu orang Indonesia yang fasih berbahasa kanton, saya saja kalah. Nyasar pun saya rasa tidak akan terjadi mengingat Hong Kong bukan lah kota yang terlalu besar dan sistem transportasinya saja sudah mumpuni. Tetapi Hong Kong bagi saya hanyalah kota megapolitan, layaknya Singapura. Tidak ada yang spesial untuk saya disini, untuk jalan-jalan boleh lah. Saya berikan bintang *** alias Recommended!

    Demikian perjalanan saya di Hong Kong, selanjutnya Singapura yang akan saya bahas. Terima kasih sudah membaca! :)

    Situasi Kota Hong Kong yang ramai