Sunday, January 14, 2018

Rinjani: The Goddess of Beauty

Ayo mendaki gunung terindah di Asia Tenggara, kapan lagi!!??
Edisi kali ini, saya ingin membahas salah satu hobi saya yang paling disukai, yaitu: mendaki gunung! Jadi inget pertama kali naik gunung sekitar 4 tahun lalu, yaitu Gunung Guntur yang berlokasi di Garut, pas pada saat malam sebelum hari ulang tahun kemerdekaan negara kita tercinta dan berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak gunung tanggal 17 Agustus! Sungguh pengalaman tak terlupakan. Kelihatannya sih seru ya, tapi tau teu? Kalau naik gunung itu amat sangat melelahkan! Tapi begitu sampai puncak terbayar sudah! Pemandangannya asli cakep pisan, dan ada rasa bangga juga bisa menaklukan gunung, alias bisa menaklukan ego diri sendiri dan berjuang sampai ke puncak. Dan bagusnya (atau malah jeleknya) bikin ketagihan! Pengen lagi, pengen lagi! Padahal setiap naik gunung selalu ada keluh kesah, "Ngapain ya capek-capek naik gunung, padahal enakan tidur di ranjang empuk di rumah sambil menikmati ayam KFC dengan minuman khasnya, yaitu coca-cola. Hahaha.. Tapi gunung itu emank selalu ngangenin, sih. Gimana donk!?

Tapi kali ini saya tidak akan membahas tentang Gunung Guntur, melainkan Gunung Rinjani. Yup, Gunung Rinjani di Lombok yang memiliki ketinggian 3.762 mdpl dan merupakan gunung berapi tertinggi no 2 setelah Gunung Kerinci. Disebut-sebut sebagai gunung terindah di Asia Tenggara ini karena pemandangan alamnya yang luar biasa indah ini memiliki trek yang tidaklah gampang, kalian harus melewati lembah dan bukit yang disebut "tujuh bukit penyesalan" dimana terkenal sangat curam bagi para pendaki, dan merupakan momok bagi para pendaki pemula. Kita dipaksa untuk mendaki bukit-bukit yang sangat curam seperti tidak ada ujungnya, dan amat sangat melelahkan. Tapi kalian akan disuguhi oleh pemandangan-pemandangan nan indah bak lukisan yang membuat hati merasa tenang dan damai sepanjang jalur pendakian.

Tim Rinjani Explorer
Okey, back to topic.. Gunung Rinjani ini terletak di Pulau Lombok, jadi kalian bisa beli tiket pesawat dengan tujuan Lombok tentunya. Setelah sampai di Lombok, kami langsung menuju kaki Gunung Rinjani dan menginap di basecamp yang berada di Sembalun, karena kami akan naik via Sembalun yang terkenal di kalangan pendaki karena keindahan Padang Savananya yang memanjakan mata.

BASECAMP - POS 1

Dari Basecamp Sembalun menuju pos 1 kalian hanya akan melewati hamparan padang savana yang sangat luas, trek ini hanyalah untuk pemanasan, cenderung naik turun tetapi tidak terlalu ekstrim. Bagus untuk photo sejenak bersama teman-teman pendaki karena keindahan padang rumput yang terbentang luas. Disini kami berhenti untuk makan siang sejenak karena jam sudah menunjukan pukul 11.00 siang. Hati-hati ya, guys, karena disini banyak monyet liar berkeliaran, jadi jaga barang pribadi kalian masing-masing, khusunya handphone dan kamera. Setelah "bensin" terisi penuh kamipun melanjutkan perjalanan ke pos 2.

POS 1 - POS 2

Dari pos 1 menuju pos 2 sudah terasa nih treknya, panjang dan menanjak. Apalagi kami semua membawa keril masing2 tanpa menggunakan porter. Keril saya sendiri beratnya mencapai 10 kg dan harus berjalan mendaki 4 jam lamanya menuju pos 2. Sungguh amat melelahkan! Sekali-kali kami beristirahat sebentar di rerimbunan pohon sambil menikmati pemandangan Kota Lombok yang masih terlihat dari atas sini.


Sampai pos 2 kami sepakat untuk menginap semalam disini karena dekat dengan mata air alami untuk kebutuhan minum dan masak.  Jadi kami membagun tenda, menyiapkan alat masak, dan sebagian mengambil air yang terletak tidak terlalu jauh dari pos 2. Tidak terlalu ramai karena kami mendaki pada saat bulan puasa, sehingga terlihat senggang dan kebanyakan bule-bule yang naik.



POS 2 - PLAWANGAN

Trek pos 2 ke Plawangan bahkan lebih dasyat dari trek pendakian sebelumnya. Ingat tujuh bukit penyesalan yang sudah saya sebutkan diatas? Nah inilah tujuh bukit curam dipenuhi oleh batu-batu besar yang sangat menguras tenaga tetapi harus kalian lalui. Jalurnya berupa tanah padat agak curam, dan juga panjang. Saran saya sih bawa perbekalan dan air minum yang cukup ya, guys. Jangan dipaksakan bila lelah, istirahat lah sejenak, cukup 5 menit sebelum suhu badan menjadi dingin.



 
Sampai di Plawangan setelah 8 jam pendakian, kami pun memasang kembali tenda untuk menginap semalam lagi sebelum menuju Puncak Rinjani yang sudah terlihat nan indah diatas. Banyak pendaki yang memasang tenda disini dan menikmati keindahan alam sekitar ditemani oleh monyet abu-abu yang berkeliaran. Menurut saya pribadi, disinilah keindahan Gunung Rinjani benar-benar terlihat, Danau Segara Anak terlihat dari Plawangan, ada danau diatas gunung. Wow, just Wow! The best spot in Mount Rinjani. Pemandangan yang sangat indah. Rasa lelah dan letih yang menyelimuti saya setelah melewati tujuh bukit penyesalan pun langsung sirna terbawa oleh awan-awan yang padat dan terus bergerak mengelilingi cakrawala. Inilah pengalaman yang tidak akan saya lupakan seumur hidup saya :)



PLAWANGAN - PUNCAK GUNUNG RINJANI

Agar bisa menikmati matahari terbit di puncak, kami serombongan sepakat untuk naik pada pukul 2 dini hari. Trek menuju Puncak Gunung Rinjani berupa pasir padat yang berbelok-belok dan panjang ditambah udara yang sangat dingin menusuk tulang. Disinilah banyak pendaki pemula yang berguguran karena di trek ini lah jalur pendakian terberat yang ada, fisik dan tenaga sudah pasti tidak akan membantu disini, hanya keyakinan dan tekad yang mampu membawa kalian ke puncak gunung. Walaupun sudah memakai jaket tebal tetap saja tidak mampu menahan dinginnya udara di jalur pendakian ini. Ditambah perut lapar, gravitasi yang semakin berat dan minimnya stok oksigen di ketinggian 3.762 meter diatas permukaan laut (mdpl).

Trek pasir yang panjang selama jalur pendakian menuju puncak benar-benar membuat frustasi karena bukan medan tanah padat seperti jalur pendakian pos 2 menuju Plawangan, namun berpasir seperti tidak ada pijakan yang mampu menahan berat badan, setiap mendaki 5 langkah selalu merosot 2 langkah. Terus seperti ini selama 4 jam lamanya. Hampir menyerah tetapi untunglah selalu ada teman yang saling memberikan support. Sekali-sekali beristirahat menikmati pemandangan sekitar yang sangat indah, matahari mulai terbit, terbangun dari tidurnya. Danau Segara Anak pun sangat terlihat jelas dari puncak sini. Bangga sekali rasanya bisa mengalahkan diri sendiri dan berfoto di Puncak Gunung Rinjani, salah satu dari Seven Summit Indonesia. Thanks God!



PUNCAK GUNUNG RINJANI - PLAWANGAN

Trek turun dari Puncak Gunung Rinjani menuju Plawangan sangatlah mudah, tidak seperti naiknya yang benar-benar melelahkan. Tidak sampai 3 jam kami sudah kembali ke tenda kami berdiri dan menginap kembali semalam untuk mengumpulkan kembali tenaga yang sudah dikeluarkan selama 2 hari pendakian.

Esoknya sembari turun kembali menuju basecamp, kami saling bertukar pikiran selama pendakian mengenai momen-moment favorit dan kekonyolan selama pendakian. Benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. Setiap pendakian bersama teman-teman selalu melahirkan cerita-cerita unik dan lucu yang membuat terpingkal-pingkal sampai sakit perut. Mendakilah gunung selagi bisa selama tubuh ini masih mampu dan masih bernafas dimana kelak akan melahirkan cerita yang luar biasa untuk anak cucu kita kelak.

Setelah ini, kami lanjut meneruskan perjalanan kita ke Gili Trawangan dan Pulau Lombok itu sendiri yang akan ditulis di blog berikutnya. Teruslah berpetualang karena Life is an Adventure!


1 comment: