Saturday, July 1, 2017

Bali: The Island of the Gods

Bali: The Hawaii of Indonesia
Tidak ada salahnya traveling ke negeri sendiri untuk memperkaya pengetahuan kita akan kebudayaan, pengalaman, dan keindahan suatu tempat di Indonesia, dimana bila kita bepergian keluar negeri, pasti akan selalu ada yang bertanya bagaimana dan dimana kah Indonesia itu. Nah bila kita sendiri tidak mempunyai pengetahuan apapun tentang negeri kita sendiri, kita bisa cerita apa kepada mereka, karena pengetahuan kita sangat sempit sekali. Itupun kalau sesuatu yang berbau positif. Karena saya pernah mendengar dengan telinga saya sendiri ada orang Indonesia yang menjelek-jelekan negeri sendiri kepada turis asing pada saat berpergian dengan Trans Jakarta. Apakah mereka tidak malu?

Well, cukup untuk curcolnya. Untuk liburan kali ini, saya memilih Bali untuk traveling santai menikmati liburan, seperti biasa setelah mencari tiket di Traveloka, dan hotel di Agoda, saya menyusun itinerary saya ke Bali selama 5 (lima) hari. Saya sengaja tidak banyak mengunjungi pura-pura yang banyak bertebaran di Bali, karena, yah, begitu-begitu saja, kecuali yang memang sudah menjadi trademark Kota Bali, seperti Tanah Lot. Saya lebih banyak menonton pertunjukan tari dan mengunjungi museum di Bali. Untuk transportasi di Bali, saya menyewa mobil selama 3 (tiga) hari di Bali Chandra Tour (081288838800) dengan supir yang sangat sabar, Bapak Doddy (085237295800). Sisanya saya menggunakan taksi online. Harga normal sewa mobil paket lengkap (Supir & BBM) adalah Rp. 400rb/10 jam tetapi karena saya bepergian saat libur lebaran (High season), harga sewa mobil menjadi Rp 550rb/10 jam.
Tanah Lot


DAY 1: DENPASAR

Sampai di Bali, pukul 15.20 di Bandara Internasional Ngurah Rai, saya langsung mencari taksi resmi Bandara yang terletak di sebelah kanan pintu kedatangan, harga saya akui memang mahal, menuju hotel Inna Bali Hotel yang terletak di Denpasar saja harganya Rp. 175rb. Memang, taksi online dilarang untuk beroperasi di dalam Bandara Ngurah Rai, karena supir taksi yang saya naiki bercerita kalau beberapa tahun lalu Bandara Ngurah Rai sudah diambil alih oleh perusahaan India, dan mereka harus membayar harga sewa yang sangat mahal, sekitar Rp. 500juta untuk setahun. Jadi, wajar saja bila harga taksi yang mereka terapkan sangat lah mahal.

Sesampainya di Inna Bali Hotel, saya berberes sebentar sebelum mencari makanan. Saya memilih hotel ini karena saya memang menyukai bangunan-bangunan heritage seperti bangunan hotel ini yang terkesan jadoel dan klasik. Harganya pun tidak terlalu mahal untuk hotel berbintang tiga, Rp 376.740 untuk satu malam.

Setelah bersantap, saya mencari kuliner khas Bali, yaitu babi guling, kebetulan di dekat hotel ada Babi Guling Candra, yang berlokasi di Jl. Teuku Umar, Denpasar. Sekitar 14 menit dari hotel menggunakan taksi online. Pada saat sampai di lokasi, rumah makan ini cukup ramai tetapi kita masih bisa mendapatkan tempat duduk, dan menikmati makanan khas Bali ini, yang rasanya memang sungguh menggugah selera. Disini juga menjual oleh-oleh khas Bali, seperti Pia Legong dan Pie Susu.

DAY 2: TABANAN

Hari kedua di Bali, saya berangkat menggunakan mobil sewa dengan Supir yang ramah banget, Pak Doddy. Kami langsung menuju Desa Batubulan (Sahadewa) untuk menonton Tari Barong yang dimulai pukul 09.30 WITA. Loket tiket dibuka pukul 09.00 WITA. Setelah membeli tiket yang harganya Rp 100.000/orang saya langsung menuju kedalam theater untuk memilih tempat duduk yang strategis, sebelum ramai oleh pengunjung. Tariannya cukup menarik dan terasa sekali mistisnya. Di penghujung tarian, kalian akan melihat atraksi beberapa pemain yang menusukan kerisnya ke badannya tetapi kebal dan tidak terluka sama sekali. Setelah selesai pertunjukan, kalian bisa berfoto-foto dengan para pemainnya secara langsung.
Tari Barong
Setelah kurang lebih satu jam menonton Tari Barong, saya melanjutkan ke Jatiluwih Rice Terrace yang terkenal akan keindahan daerah persawahannya yang bertingkat. Daerah Jatiluwih ini ternyata dilindungi oleh UNESCO, loh teman-teman. Karena keterbatasan waktu, saya hanya sempat untuk makan siang saja di Warung Jatiluwih 259 yang langsung menghadap ke pemandangan Rice Terrace-nya yang memang sangatlah indah. Tetapi bila kalian ada waktu, kalian bisa loh untuk sekedar berjalan atau berkeliling menaiki sepeda di tengah-tengah Rice Terrace-nya langsung, seperti yang Bapak Obama lakukan saat mengunjungi Jatiluwih, dijamin pemandangannya bagus banget!

Jatiluwih Rice Terrace
Lanjut ke salah satu tempat wisata yang menjadi ikon penting di Bali, yaitu Tanah Lot, yang terkenal karena eksotismenya, sebuah pura yang terletak di atas laut. Disini juga terdapat ular suci, yang dipercaya selama ini sebagai penunggu Tanah Lot dan kalian bisa berfoto bersama si ular juga. Bila kalian berjalan sedikit ke atas bukit, kalian bisa menemukan cafe-cafe yang tersebar disini, dan melihat Pura Tanah Lot dari atas. Sambil ngemil, kalian juga bisa menikmati sunset. Dijamin romantis!

Setelah selesai berjalan santai mengelilingi Tanah Lot, lanjut ke Sunset Road Kuta untuk mampir ke Krisna dan membeli oleh-oleh khas Bali, disini kalian bisa menemukan berbagai pilihan macam makanan, aksesoris, maupun baju-baju yang memang Bali banget! Jangan kaget bila tempat ini dipenuhi dan ramai sekali oleh pengunjung.

Sore menjelang malam, saya lanjut berjalan kaki di sepanjang Jalan Legian, dan berakhir di Poppies Restaurant, restaurant terlama di daerah Kuta sejak tahun 1973, terletak di daerah Legian, Gang Popies I. Restorant ini dipenuhi oleh turis-turis asing, dan saya tidak melihat ada orang Indonesia disini, saya memesan nasi campur dan rasanya cukup enak tetapi tidak terlalu spesial. Hanya saja, interior restaurantnya menarik dan berkesan vintage dan berkelas.

DAY 3: BADUNG
Hari ketiga di Bali, cukup berjalan-jalan santai saja di daerah Kuta. Karena memang Kuta adalah destinasi wisata yang sudah terkenal, jadi jangan heran bila daerah ini sangat ramai sekali oleh pengunjung. Spot-spot yang menarik yang wajib kalian kunjungi sambil berjalan kaki adalah:
Mads Lange Memorial
  • Bali Bombing Memorial
  • Vihara Darmayana
  • Mads Lange Memorial
  • Kuta Square
  • Pantai Kuta (Kuta Beach)
  • Gang Poppies 2
  • Beachwalk Shopping Centre
Selesai puas berjalan-jalan, saya menyempatkan makan siang di Bebek Tepi Sawah yang berada di dalam Beachwalk lantai 2 sambil menikmati pemandangan Kuta dari atas gedung  ini.

Selanjutnya, saya pergi ke Pura Uluwatu untuk menonton pertunjukan Tari Kecak yang dimulai pukul 18.00 WITA setiap harinya. Ada baiknya kalian yang ingin menonton pertunjukan ini sudah membeli tiket satu jam sebelumnya agar tidak kehabisan tiket dan dapat memilih tempat duduk yang strategis, karena tempat ini ramai sekali oleh pengunjung yang juga ingin menonton tarian ini. Harga tiket Rp 100.000/orang.

Selesai menonton pertunjukan Tari Kecak, perut sudah berbunyi, tanda lapar. Saya lanjut menuju Jimbaran Seafood Bay, yang terkenal sebagai tempat untuk menikmati hidangan laut di pinggir pantai. Makan seafood di pinggir pantai dan mendengar deburan ombak, sambil menikmati kelapa muda? Hmm... Ada banyak pilihan rumah makan disini, saya memilih Made Bagus Cafe "Special Grilled Seafood." yang terletak agak pojok dari pintu masuk. Suasananya sangatlah romantis disini kalau saja makannya bareng dengan pasangan. Haha..
Jimbaran Beach
DAY 4: UBUD

Belum ke Bali, kalau belum ke Ubud. Ubud dinobatkan sebagai 10 besar desa terbaik di dunia oleh salah satu majalah traveling dunia, Conde Nast Traveler. Disini kalian bisa menemukan kebudayaan Bali yang masih sangat kental. Disini, saya mengunjungi Museum Puri Lukisan Ubud, museum tertua di Bali sejak tahun 1954. Kalian akan menemukan banyak lukisan-lukisan yang mengambarkan kebudayaan Bali dan Hindu di museum ini. Bagi kalian pencinta kebudayaan dan seni, museum ini wajib dikunjungi. Harga masuk museum ini adalah Rp 85.000/orang, sudah termasuk free drink.

Lanjut makan siang di Murni's Warung yang tidak jauh dari Museum Puri Lukisan. Bila kalian mengunjungi tempat ini, minta tempat paling bawah ya, disini kalian bisa makan sambil menikmati hijaunya Kota Ubud ini sambil menikmati suara sungai mengalir.

Next, saya mengunjungi Bali Safari & Marine Park. Harga normal tiket masuk bila kalian beli langsung di lokasi adalah Rp 150.000, saya beli tiket masuk melalui Balipedia (081339633453) dengan harga lebih murah, yaitu Rp 135.000/orang. Harga tersebut sudah termasuk Safari Journey Trip, Fresh Water Aquarium, Animal Show dan Elephant Show. Bagi kalian pecinta hewan, taman safari ini patut dikunjungi.

Jam 17.00 saya sudah kembali pulang ke arah hotel untuk menikmati malam terakhir di Bali.

DAY 5: DENPASAR

Sebelum menuju Bandara Ngurai Rai, mampir dulu ke Pie Susu Asli merk "Enak" yang direkomendasikan oleh Supir Uber yang saya naiki.

Tidak terasa 5 hari di Bali, dan itupun masih kurang. Masih banyak destinasi lain yang belum saya kunjungi. Bali memang tempat yang sangat memorable untuk liburan, musik khas daerahnya yang enak sekali didengar, pantai-pantai yang indah, dan banyaknya bule-bule nongkrong di cafe-cafe serasa berada diluar negeri.

Ternyata liburan di negeri sendiri itu lebih menyenangkan loh daripada bepergian keluar negeri. Karena walaupun masih berada di Indonesia, setiap provinsi memiliki kebudayaan, kuliner, tempat wisata, dan bahasa yang berbeda satu sama lain. Menurut teman saya dari Inggris, dia bercerita, " Saya senang di Indonesia karena beda tempat beda lagi ciri khasnya, dan itu menarik. Sementara di Inggris, kemanapun semua sama."

Jadi, berkelana dulu lah di negara sendiri, sebelum ke luar negeri. :)

Saturday, March 4, 2017

Your Singapore

Singapura, tujuan wajib wisatawan Indonesia?
Singapura merupakan negara wajib dan mungkin ada dalam pilihan pertama wisatawan Indonesia yang baru pertama kali keluar negeri. Kenapa?
  • Banyak tiket pesawat dengan harga promosi ke Singapura
  • Biaya lebih murah dari Batam ke Singapura, baik melalui jalur laut ataupun udara
  • Banyak orang Indonesia yang menyewakan apartemen atau rumah untuk wisatawan asal Indonesia dengan harga yang bersahabat
  • Banyak pasien Indonesia yang berobat ke Singapura
  • Banyak saudara atau relatif yang tinggal di Singapura
Nah, itu baru beberapa alasan mengapa banyak pelancong asal Indonesia yang bepergian ke Singapura, dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara ini. Walaupun kurs SGD bisa dibilang lebih mahal dari IDR tetapi untuk tujuan berbelanja, negara ini tetap menjadi Shopping Center untuk para fashionista. Jadi di blog ini, saya tidak akan terlalu detail menjelaskan tempat wisata yang ada di negara ini. Hanya garis besar saja karena semua tempat wisata bisa dijelajahi dengan MRT dan juga luas negara yang sangat kecil dibandingkan dengan wilayah negara lainnya di Asia.

The Merlion
Hari pertama, sampai di Singapore Changi Airport, kami berhenti sebentar di Novena Hill Condominium yang berada di Jalan Novena, pemiliknya orang Indonesia yang ramah dan saya dan teman saya menyewa satu kamar untuk kami menginap selama di Singapura. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami ke Tanah Merah Yellow Beacon Beach. Kami hanya duduk santai di salah satu cafe yang ada dan menikmati deburan ombak, minuman jus buah yang menyegarkan, dan menikmati matahari terbenam di kawasan ini. Cukup elegan, bukan? Hehe..

Hari kedua, kami seharian di Universal Studio Singapore. Tiket masuk kami beli dahulu di salah satu agen tur yang ada di Jakarta karena harga jauh lebih murah di negeri sendiri dibandingkan dengan kita beli langsung di Universal Studio-nya. Beberapa atraksi yang wajib kamu nikmati saat berada disini:
  • Revenge of the Mummy (Roller Coaster)
  • Lights, Camera, Actions! by Steven Spielberg
  • Shrek 4D
  • Madagascar: A Crate Adventure 
  • Jurassic Park Rapid Adventure (Arung Jeram)

Universal Studio
Sayang sekali, pada saat saya datang, wahana Roller Coaster Transformers sedang dalam perbaikan sehingga kami tidak bisa menikmati atraksi ini yang konon disebut paling seru dan menegangkan di Universal Studio ini. Jangan lupa untuk menonton show yang menarik dan lucu yang ada, seperti: Parade Universal Studio (hanya ada Sabtu dan Minggu), Sesame Street, Water World, dan Donkey Live. Selamat menikmati hari yang menyenangkan!


Hari ketiga, ada beberapa lokasi yang kami kunjungi di Singapura:
  1. Bugis Junction
  2. Ngee Ann City
  3. Marina Square
  4. The Merlion 
  5. Esplanade Mall
Esplanade Mall
Sehubungan kami datang bersamaan dengan pagelaran F1 di Singapura, banyak sekali atribut F1 dan kami bahkan sempat melihat langsung Rubens Barrichello saat sedang jumpa pers di Esplanade Mall. Sunggu beruntung sekali kami. Selesai jumpa pers, Mr. Barrichello pun dikerebungi oleh para fans nya untuk selfie bareng. Sayang sekali kami tidak berkesempatan untuk foto bareng dengan beliau, ataupun menonton langsung F1 karena tiketnya yang sangat mahal.

Hari keempat, tempat yang kami datangi antara lain:
  1. Chinatown Complex
  2. Orchard Road
  3. Emerald Hill
  4. Little India
Chinatown Complex

Hari kelima, beberapa tempat yang kami datangi adalah:
  1. Science Museum
  2. Orchard Road (lagi...)
  3. Clarke Quay

Clarke Quay

Hari keenam, kita seharian di Sentosa Island, menyaksikan Song of the Sea yang menjadi ciri khas dari pulau kecil ini. Jadwal show untuk Song of the Sea adalah pukul 19.40 dan 20.40 setiap harinya dengan tiket masuk sebesar SGD 18. Jangan lupa untuk menikmati kuliner dan spot wisata yang berada di Sentosa Island: S.E.A. Aquarium, Trick eye Museum dan Madame Tussauds.

Song of the Sea

Total tiket pesawat yang saya keluarkan untuk ke Singapura PP adalah Rp. 683.200, tiket masuk Universal Studio Rp. 534.267 dan uang yang saya bawa dari Jakarta Rp. 3.500.000. Jadi total pengeluaran saya di Singapura untuk 6 hari adalah Rp. 4.717.467 sudah termasuk penginapan. Itupun hanya membeli oleh-oleh seadanya.

Secara keseluruhan, Singapura memiliki transportasi umum yang sangat baik, dengan MRT saja kita bisa menjelajahi negeri ini dengan biaya yang cukup murah. Dijamin tidak akan nyasar. Banyak sekali orang Indonesia disini, saya banyak menjumpai teman-teman yang kuliah disini dan juga bekerja disini. Tetapi menurut saya, Singapura hanyalah negeri maju seperti lainnya, dimana banyak kebudayaan Melayu, Chinese, dan India persis seperti Malaysia. Saya berikan bintang *** alias recommended!

Marina Say Bands


 

Friday, January 27, 2017

Hong Kong: Asia's World City

Hong Kong itu negara atau kota?
Rencana melancong kali ini, saya tidak sendiri tetapi ditemani oleh nyokap tercinta. Kita sepakat untuk merencanakan bepergian ke Hong Kong setelah saya mendapatkan bonus untuk pertama kalinya setelah 2 tahun bekerja. Kenapa Hong Kong? Karena paman dan bibi, alias kakaknya nyokap tinggal disini, lumayan kan, bisa menghemat biaya hotel dan makan pagi hehe.. Rencana liburan kami disini cukup lah 5 hari..

Setibanya di Hong Kong International Airport, kami langsung ditunggu oleh paman kami, walaupun sudah berumur 70 tahun tetapi kondisi fisiknya masih segar dan kuat. Karena penduduk Hong Kong tidak seperti warga di Indonesia yang kemana-mana selalu memakai kendaraan pribadi motor atau mobil, tetapi warga di Hong Kong cenderung berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum. Ditambah kesadaran penduduk disini untuk berolahraga dan menyantab makanan yang sehat sangatlah tinggi. Lihat saja, saat saya tiba di Hong Kong pukul 22.00 malam, dan pada perjalanan dari bandara menuju apartemen paman saya menggunakan bus umum, saya melihat tidak satu atau dua tapi banyak sekali warga Hong Kong yang lari malam.. "Wow, luar biasa sekali," pikir saya saat itu. Sementara di Indonesia, penuh dengan penduduk yang berperut bundar.. Hehehe..
 
Jalanan Kota Hong Kong yang bersih


Hong Kong bukan lah suatu negara yang besar dan berdiri sendiri, tetapi adalah daerah administratif khusus dan masih merupakan bagian dari negara China, tetapi untuk memasuki Hong Kong tidak diperlukan visa seperti saat kita bepergian ke negara tirai bambu tersebut, cukup menggunakan paspor saja. Pulau Hong Kong sendiri tidak terlalu besar, disini kalian akan menemukan suatu kota dimana pertumbuhan ekonominya sangatlah maju dan banyak bangunan pencakar langit, sehingga Hong Kong bisa dikatakan sebagai kota megapolitan. Lahan disini sangat sempit, sehingga pemukiman penduduk disini kebanyakan berbentuk apartemen, untuk harga rumah disini sangatlah super duper mahal dan kebanyakan yang memiliki rumah pribadi di Hong Kong hanyalah para milyader dan celebriti yang terkenal.

Seperti Singapura, transportasi umum di Hong Kong menggunakan layanan MTR, transportasi nan canggih ini melayani tujuan berbagai wilayah dan destinasi tempat wisata favorit, seperti Disneyland, sehingga turis tidak perlu pusing untuk masalah transportasi di Hong Kong. Cukup menggunakan Octopus Card untuk menjelajah Hong Kong, dan kartu ini juga dapat digunakan untuk bus umum dan juga taksi, bahkan untuk belanja sekalipun.

DAY 1: DISNEYLAND


OK, cukup mengenai Hong Kong, hari pertama kami di Hong Kong, tentu saja mengunjungi Disneyland dengan tiket masuk untuk 2 orang dewasa dan 1 orang manula total sebesar HKD 1.000. Karena saya belum pernah mengunjungi Disneyland, tentu saja saya sangat bersemangat sekali, paman saya memberitahukan saya untuk jangan pulang sebelum jam 22.00 malam karena akan ada atraksi kembang api yang sangat luar biasa. Wah, semakin semangat saya tentunya. 

Untuk mencapai Disneyland kita bisa menggunakan MTR tujuan Tung Chung Station kemudian berpindah ke jalur kereta Disney di Sunny Bay Station. Nanti ada kereta khusus yang bertemakan Walt Disney yang akan mengantar kalian sampai ke Disneyland Hong Kong. 

Disneyland Hong Kong

Disneyland sendiri terbagi dari beberapa tema, dan wahana yang saya rekomendasikan disetiap bagian:
  1. Main Street, USA
    • Disney in the Stars
    • Disney on Parade
    • High School Musical Live
  2. Fantasyland
    • Fantasy Garden
    • Sleeping Beauty Castle
    • Fantasyland Train Station
  3. Adventureland
    • Festival of the Lion King
    • Jungle River Cruise
    • Tarzan's Treehouse
  4. Tomorrowland
    • Autopia
    • Buzz Lightyear Astro Blasters
    • Space Mountain
  5. Toy Story Land
    • RC Racer
    • Slinky Dog ZigZag Spin
      • Toy Story Playland
    • Grizzly Gulch
      • Big Grizzly Mountain Runaway Mine Cars (Seru!!)
      • Geyser Gluch
    • Mystic Point
      • Garden of Wonders
      • Mystic Manor
    Dan jangan pulang sebelum menonton atraksi musikal yang diakhiri oleh kembang api ya, guys! Kalian lihat sendiri saja ya, tidak perlu saya jabarkan disini hehe..

    Kembang Api Disneyland

    DAY 2: HONG KONG ISLAND


    NGONG PING VILLAGE

    Big Buddha
    Disini lah kita bisa melihat patung Big Buddha yang terkenal itu, untuk mencapai lokasi ini cukup naik MTR dan turun di Tung Chung Station.

    Seperti yang bisa kalian lihat di gambar sebelah kiri, untuk mencapai patung Big Buddha, kita harus menaiki tangga sebanyak 268 kaki. Pemandangan Kota Hong Kong yang indah menanti kalian diatas setelah susah payah mencapai puncak.

    Disini juga sebagai wihara untuk umat Budhha melakukan ritual dan sembayang kepada leluhur mereka masing-masing. 

    Sebenarnya ada gondola yang bisa kalian naiki dari Tung Chung Station untuk sampai ke lokasi patung ini tetapi saat kami datang, gondola sedang dalam perbaikan sehingga kami menaiki bus kurang lebih 20 menit lamanya.  

    VICTORIA PEAK

    Pemandangan di Puncak Victoria Peak
    Inilah pemandangan kota megapolitan Hong Kong bila diihat dari puncak Victoria Peak pada saat siang hari. Sangat indah ya, tetapi saya yakin pada malam hari pasti lebih spektakuler karena gedung-gedung tinggi di Hong Kong memancarkan sinar lampu yang berwarna-warni, sehingga pasti lebih bersinar dan terlihat betapa gemerlapnya kota Hong Kong di malam hari.

    Di lokasi ini juga terdapat Museum Madame Tussaud, banyak koleksi patung lilin tokoh-tokoh terkenal di seluruh dunia. Museum ini terletak di dalam Peak Tower dengan biaya masuk sebesar HKD 160 untuk dewasa.

    Pada saat menuju Victoria Peak ini ada dua transportasi yang bisa kalian pilih, yaitu bus dan tram. Pada saat menuju puncak saya menaiki bus dan turun menggunakan tram, hanya saja untuk menaiki tram dengan tingkat kemiringan 45 derajat ini, dibutuhkan perjuangan karena banyak sekali turis yang ingin mencoba menaiki tram ini sehingga antriannya panjang sekali. Harap bersabar ya berdesak-desakan masuk tram ini hehe.. Biaya tiket sekali jalan untuk Peak Tram ini adalah sebesar HKD 22.

    A SYMPHONY OF LIGHTS
     
    A Symphony of Lights

    Nah ini dia yang menjadi trademark-nya Hong Kong, A Symphony of Lights, yang dinobatkan sebagai "World's Largest Permanent Light and Sound Show" oleh Guinness World Records. Disini kalian bisa melihat pancaran laser berwarna warni dari setiap gedung-gedung pencakar langit di Hong Kong dan bergerak mengikuti irama musik yang ada. Pertunjukan ini diselenggarakan setiap hari pukul 20.00 malam selama kurang lebih 15 menit. Untuk mendapatkan pemandangan yang sempurna, kalian harus melihat dari lokasi Avenue of Stars yang berada dibelakang Golden Bauhinia Square di Wan Chai.

    DAY 3: HONG KONG ISLAND

    Tidak banyak yang kami lakukan di hari ketiga kami di Hong Kong, kami hanya mengunjungi sepupu yang tinggal disini dan berprofesi sebagai polisi dan juga menikah dengan warga Hong Kong yang kebetulan juga seorang polisi. Setelah itu kami makan bareng keluarga terlebih dahulu di pagi hari sebelum bepergian lagi mengelilingi kota Hong Kong:
    1. Nan Lian Garden
      Kami kesini hanya karena direkomendasikan oleh Trip Advisor, taman indah yang berada di pusat kota, luma
      yan untuk warga sini berisitirahat dari kepenatan bekerja.
    2. Chi Lin Nunnery
      Sama seperti diatas, hanya saja selain taman, disini juga ada temple untuk umat Buddha berdoa dan sembayang.
    3. Stanley Market
      Pasar ini terletak di dataran tinggi kota Hong Kong dan bisa dilalui dengan menggunakan bus no 6, lokasi pasar ini sangatlah strategis dan sedikit bergengsi dari pasar-pasar lainnya di Hong Kong. Jadi jangan kaget bila harga barang disini sedikit lebih mahal dari lokasi lainnya.
    4. Causeway Bay
      Merupakan surga untuk para pencinta shopping. Tidak banyak yang saya lakukan disini, selain photo-photo dan melihat-lihat saja karena saya memang tidak terlalu suka berbelanja.
    5. Seafood Restaurant
      Malam hari saya diajak paman dan bibi saya makan di sebuah restaurant seafood yang terletak di pinggir laut. Saya lupa nama lokasinya tetapi disini banyak berjejer restaurant seafood dengan harga yang fantastis. Ternyata makan seafood di Hong Kong itu mahal sekali, loh. Saya makan berempat saja bisa habis sekitar Rp. 800.000. Dan saya dengar dari bibi saya ada beberapa jenis makanan seafood yang diimport dari Indonesia. Jadi bersyukur saya ya kita di Indonesia bisa puas makan seafood, sudah enak, murah lagi.
    Chi Lin Nunnery

    DAY 4: MACAU

    The Venetian Macau
    Dari Hong Kong kami berangkat dari China Ferry Terminal menuju Mo-Taipa Ferry Terminal dengan biaya tiket pulang pergi sebesar HKD 309. Sesampainya di Macau, kami langsung menaiki bus yang langsung menuju The Venetian Macau tanpa dikenakan biaya sama sekali. 

    Begitu sampai disini, saya langsung terkesima karena bangunan ini terlihat megah sekali arsiteknya, konon The Venetian ini hanya ada di Macau dan Las Vegas saja di seluruh dunia. Saya tidak bisa membayangkan berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk menginap di hotel ini satu malam saja. Selanjutnya saya langsung menuju ke lokasi yang ada casino-nya. Sekali lagi saya hanya bisa menganga saja ketika melihat luas casino-nya yang besar sekali dengan ribuan mesin-mesin judinya yang beraneka macam, dimana selama ini saya hanya bisa melihat di TV saja. Saya menyempatkan diri bermain di casino ini dan uang sebesar HKD 50 pun hilang begitu saja. Main judi itu memang menyenangkan dan bikin ketagihan tapi bikin kantong bolong hehe.. Sayangnya kamera tidak diperbolehkan di dalam casino, sehingga saya tidak photo-photo disini.

    San Luca Canal
    Selanjutnya saya menuju lokasi mallnya yang menyerupai negara Venezuela dimana terdapat bangunan-bangunan tua khas Eropa lengkap dengan kanalnya. Hebatnya lagi, langit-langit diatas bisa berubah layaknya langit beneran antara pagi dan malam. Mall ini sangat ramai sekali dikunjungi oleh para turis dari berbagai negara, dan dipenuhi dengan toko-toko super branded yang sangat mahal harganya.

    Puas melihat The Venetian Macau, akhirnya saya keluar dan mencari bus menuju tempat-tempat wisata yang ada di Macau. Seperti yang kalian tau, di Macau sangat banyak situs-situs bangunan bersejarah yang dilindungi oleh Unesco. Tetapi karena keterbatasan waktu, tidak banyak tempat yang saya kunjungi di Macau.



    DAY 5: HONG KONG ISLAND

    Hari ini adalah hari terakhir kami di Hong Kong dan berencana pulang kembali ke Jakarta, Indonesia. Menuju bandara saya menggunakan bus umum double decker yang 2 lantai, karena belum pernah menaiki bus macam ini, saya pun naik ke lantai dua dan menikmati kota Hong Kong untuk terakhir kalinya. Bye-bye Hong Kong.

    Total pengeluaran saya di Hong Kong adalah sekitar Rp. 9.126.000 untuk berdua dengan nyokap termasuk tiket pesawat Air Asia pulang pergi dengan transit di Malaysia untuk 2 orang sekitar Rp. 5.626.000. Tentu saja hotel dan breakfast saya tidak bayar, karena menginap di apartemen saudara saya. Hehe..

    Secara keseluruhan, jika anda orang yang hobi berbelanja, tentu saja Hong Kong bisa menjadi destinasi utama kalian karena barang-barang branded disini dijual lebih murah dari Jakarta. Bila kalian nyasar disini, jangan khawatir, banyak TKI yang bekerja di Hong Kong dan bisa kalian tanyai kapan saja. Pada saat bingung menggunakan ticket vending machine, saya pun dibantu oleh mbak TKI di Hong Kong, bahkan pembantu sepupu saya itu orang Indonesia yang fasih berbahasa kanton, saya saja kalah. Nyasar pun saya rasa tidak akan terjadi mengingat Hong Kong bukan lah kota yang terlalu besar dan sistem transportasinya saja sudah mumpuni. Tetapi Hong Kong bagi saya hanyalah kota megapolitan, layaknya Singapura. Tidak ada yang spesial untuk saya disini, untuk jalan-jalan boleh lah. Saya berikan bintang *** alias Recommended!

    Demikian perjalanan saya di Hong Kong, selanjutnya Singapura yang akan saya bahas. Terima kasih sudah membaca! :)

    Situasi Kota Hong Kong yang ramai

    Thursday, January 12, 2017

    Imagine Your Korea

    Korea, seindah seperti yang ada di TV?
    Edisi kali ini saya menulis tentang perjalanan saya ke Korea Selatan dan juga mengunjungi Jeju Island bersama 3 teman terdekat saya. Kenapa ke Jeju Island? Karena kami termakan dan juga penasaran melihat promosi Jeju Island yang sempat muncul di layar televisi kita di Indonesia. Hasil pencarian kami di internet tentang Jeju Island pun disebutkan bahwa pulau kecil di Korea ini terkenal akan keindahan alamnya yang masih alami. Kami akhirnya sepakat untuk mengunjungi pulau tersebut, untuk mencari tahu apa benar lebih indah dari negara kita tercinta ini? Ditambah kami pergi di bulan Mei, dimana Korea sedang musim semi, cuaca sangat sejuk, dan banyak bunga berwarna-warni bermekaran di musim ini.
     
    Mount Soerak
    Sekedar menginformasikan kepada teman-teman, untuk traveling ke Korea tidak hanya paspor yang dibutuhkan, tetapi juga ada visa yang harus diurus di Kedubes Korea di Jakarta. Banyak dokumen yang harus dilengkapi disini, dan biayanya pun juga lumayan mahal. Seandainya paspor Indonesia sama saktinya seperti paspor Jerman, dimana warga Jerman bisa mengunjungi 177 negara tanpa visa, pasti sudah banyak orang Indonesia yang menapakan kakinya di benua Eropa dan Amerika. Untungnya, kami ada teman yang punya usaha biro traveling sehingga kamipun dibantu untuk membuat visa Korea. Biaya yang kami keluarkan sebesar IDR 600.000, terima jadi hanya dalam waktu seminggu saja. Terdapat beberapa dokumen yang tetap harus dipenuhi sebagai berikut:
    1. Rekening Koran 3 bulan terakhir
    2. Slip gaji 3 bulan terakhir
    3. Surat referensi dari bank
    4. Surat referensi dari kantor
    5. Kartu Keluarga
    6. Paspor asli yang masih berlaku
    7. Formulir aplikasi visa
    8. Tiket pesawat
    9. Tanda booking hotel
    10. Itinerari perjalanan
    Beberapa tips yang dapat saya informasikan kepada teman-teman sekalian:
    • Pastikan saldo minimum mengendap IDR 25.000.000 dan aktif secara debet maupun kredit dalam 3 bulan terakhir. Saldo terakhir saya di tabungan pada saat ingin membuat visa adalah IDR 28.000.000 (pinjam dari orang tua hehe..)
    • Biaya pembuatan surat referensi di bank rata-rata IDR 50.000 dan langsung jadi, tergantung kebijakan  bank masing-masing
    • Ada baiknya fotokopi itinerari anda beserta tiket pesawat dan tanda booking hotel anda dilampirkan walaupun tidak diminta

    Rincian biaya untuk pembelian tiket pesawat, hotel, tur Jeju, dan administrasi pengurusan visa adalah sebagai berikut:
    • Tiket Air Asia PP Jakarta - Malaysia - Seoul IDR 5.092.000
    • Tiket Easter Jet PP Gimpo - Jeju IDR 1.260.000
    • Paket 2 hari Yeha Jeju Tour IDR 1.824.000 / orang
    • Hotel Cozy Chuncheon-si IDR 627.367 / malam untuk 2 orang
    • Puleun House Pension Sokcho-si IDR 720.421 / malam untuk 4 orang
    • Green Guest House Myeong-dong IDR 1.837.074 / 3 malam untuk 2 orang
    • Goodstay December Hotel Jeju-si IDR 1.100.644 / 2 malam untuk 2 orang
    • Kimchee Dongdaemun Guesthouse IDR 91.973 / malam untuk 1 orang
    • Administrasi pengurusan visa IDR 650.000
    Total biaya yang saya keluarkan adalah sebesar IDR 9.993.130.

    DAY 1: CHUNCHEON

    Pesawat kami tiba di Incheon International Airport pukul 08.20 pagi. Jangan lupa membeli T-Money Card terlebih dahulu disini untuk mempermudah kalian dalam menggunakan MRT sebagai alat transpotasi andalan selama traveling di Korea. Setelah itu, kami langsung menuju subway station menuju Chuncheon-si, lokasi tempat dimana kami menginap, Hotel Cozy, untuk check-in terlebih dahulu. Itinerari kami untuk hari pertama kami di Seoul adalah: Petite French dan Nami Island.

    Rute subway dari Seoul Station menuju Chuncheon-si sebagai berikut:
    • Seoul Station - 55 menit, KRW 3.950
    • Hoegi Station - 20 menit, KRW 1.050
    • Namchuncheon Station - 87 menit - KRW 2.550
    Suasana Chuncheon
    Subway station di Korea Selatan ini sangatlah luas dan terdiri dari beberapa lantai. Jangan malu untuk bertanya kepada petugas ataupun orang yang lewat disini karena orang Korea  sangatlah ramah kepada turis asing. Mereka tidak segan-segan membantu, bahkan ada yang sampai rela mengantar kami untuk membeli tiket dan menunjukan line dimana seharusnya kami berada. Jadi jangan takut nyasar di Korea yah. Malu bertanya, sesat di jalan, loh..

    • Petite France
      Tempat wisata ini merupakan lokasi syuting drama Korea yang terkenal "My Love from the Star." Semenjak itu, lokasi ini selalu dipenuhi oleh penikmat serial drama Korea. Uniknya, tempat ini merupakan replika dari desa kecil di Strasbourg, Perancis dan bangunan disini dicat warna warni yang cerah, sehingga cukup menyegarkan mata. Yang menarik perhatian saya disini adalah adanya patung The Little Prince, yang filmya pernah ditayangkan di bioskop XXI. Silahkan mengunjungi museum dan toko cendramata yang ada di lokasi ini. Untuk menuju Petite France, naik MRT menuju Gapyeong Station dilanjutkan dengan Gapyeong Shutte Bus.
      Untuk tiket masuk dikenakan biaya sebesar KRW 8.000 / orang.
    Petite France

    • Nami Island
      Nami Island

      Tujuan kami berikutnya adalah Nami Island Incheon Harbor dengan menggunakan Shuttle Bus. Tiket kapal penyebrangan pulang pergi untuk sampai ke Nami Island adalah KRW 10.000. Nami Island juga merupakan  lokasi syuting drama Korea yang juga sempat popular di Indonesia, yaitu "Winter Sonata." Suasana yang romantis di pulau ini sangatlah terasa, banyak bangunan tradisional minimalis disini, dikelilingi pohon dan bunga berwarna warni yang sedang mekar dengan indahnya. Pada malam hari, pulau ini diterangi oleh ornamen lampu yang unik yang tersebar diseluruh pulau membuat Nami Island bersinar dengan cantiknya.

    Puleum House Pension
     DAY 2: SOKCHO

    Setibanya di Sokcho Intercity Bus Terminal, kami langsung mencari taksi menuju Puleun House Pension untuk menaruh bagasi terlebih dahulu. Puleun House Pension sendiri adalah penginapan dengan fasilitas apartemen yang menyediakan 2 kamar tidur yang bisa langsung ditempati oleh 4 orang. Terdapat pemanas ruangan dimana pemanasnya tertanam dilantai sehingga terasa sangat hangat saat duduk dilantai bahkan kita bisa tertidur lelap tanpa alas sama sekali saking nyamannya. Harganya pun tidak terlalu mahal. Pemilik penginapan ini sangatlah baik hati dan ramah. Dibelakang bangunan ini, bisa kita temukan kebun yang dirawat dengan baik oleh pemiliknya.
    Puncak Mount Soerak

    • Mount Soerak
      Bila di Lombok kita memiliki Gunung Rinjani sebagai gunung terindah di Indonesia, maka di Sokcho, Korea Selatan ini ada Mount Soerak. Untuk menuju kawasan Mount Soerak, kami kembali ke Sokcho Intercity Bus Terminal, pilih bus nomor no 7 dan turun di Park Village, Soerak-Dong dengan biaya KWR 1.000 / orang. Terdapat cable car yang disediakan bagi para wisatawan yang ingin langsung menuju puncak dimana kami bisa melihat indahnya pemandangan dari puncak Mount Soerak ini. Tetapi sebelum itu, kami berempat mencoba treking terlebih dahulu untuk menikmati suasana hijau dan udara yang segar bebas dari polusi. Banyak rombongan wisatawan asal Indonesia kami temui disini.
    • Sokcho Beach
      Dari Mount Soerak kami menaiki bus no 7 menuju Sokcho Beach Bus Station. Kami kesini tidak untuk berenang ataupun bersantai di pantai yang disebut sebagai pantai terindah di Korea Selatan ini tetapi lebih untuk menikmati santap malam karena hari sudah cukup larut untuk beraktifitas di pantai setelah hampir seharian di Mount Soerak. Disini kami menikmati restoran seafood lokal dengan harga yang cukup bersahabat, Makanan favorit disini ternyata sama seperti di Indonesia, yaitu ikan goreng. Hanya saja, disini lebih keren namanya. Soal rasa, tetap Indonesia yang terbaik. 
    Dinner with friends
     
    DAY 3: SEOUL

    Dari Sokcho Intercity Bus Terminal kami naik bus menuju Dong Seoul Bus Terminal dengan biaya KRW 15.300. Sesampainya di Seoul, kami lanjut naik taksi menuju Green Guest House, Myeong-dong. Ada kejadian lucu disini, karena supir taksi tidak tahu dimana persisnya letak hotel ini, akhirnya kami diturunkan di kawasan Myeong-dong yang penuh sesak. Kamipun bertanya kepada anak muda yang kebetulan lewat, dan setelah berdiskusi dengan temannya, mereka sepakat untuk membantu kami mencari dimana hotel tersebut berada. Setelah berputar-putar akhirnya sampai.. Di lokasi awal taksi menurunkan kami tadi, merekapun bingung apalagi kita. Tidak sengaja saya melihat bangunan tinggi disebelah kiri saya seperti gedung kantor yang terdapat sign bertuliskan "Green Guest House." Ternyata hotel kita ada di gedung tinggi tersebut dan berada di lantai 17. 

    Tujuan utama kami hari ini adalah:
    Gyeongbokgung Palace
    • Gyeongbokgung Palace Untuk menuju lokasi ini dapat ditempuh dengan MRT dan turun di Gyeongbokgung Station. Kami dari Seoul Station dikenakan biaya KRW 1.050 dan memakan waktu 16 menit. Biaya masuk istana kerjaan ini adalah KRW 3.000. Disediakan pemandu tur disini secara gratis yang akan memandu dan menjelaskan kepada para wisatawan asing mengenai sejarah bangunan ini. Bagi pencinta sejarah dunia, saya merekomendasikan Gyeongbokgung Palace untuk dikunjungi.
    Insa-dong
    • Insa-dong
      Tidak jauh dari Gyeongbokgung Palace, terdapat lokasi strategis yang menarik bagi para wisatawan untuk melakukan beberapa hal yang sayang kalau dilewatkan di Insa-dong, antara lain:
      • Berbelanja suvenir
      • Wisata kuliner
      • Hanbok Photoshoot
    • Bogeunsa Temple
      Masih berada dalam 1 komplek dengan
      Gyeongbokgung Palace. Bisa dijangkau dengan cukup jalan kaki saja.
    • COEX Mall
      Mampir dulu ke The Original Lotte Mart. Tidak banyak yang bisa dilakukan disini kecuali mengademkan diri dan window-shopping.
    Trick Eye Museum
    • Trick Eye Museum
      Berlokasi di kawasan Hongik University. Dapat ditempuh menggunakan MRT tujuan Hongik University Station. Tiket masuk dikenakan biaya sebesar KRW 15.000 / orang sudah termasuk Ice Museum yang berada di dalam gedung yang sama. Di Indonesia sendiri Trick Eye Museum ini sudah menjamur dan dapat dinikmati masyarakat.
    Hello Kitty Cafe
    • Hongik University
      Disinilah tempat nongrongnya kawula muda Korea. Kalian bisa menemukan banyak kafe-kafe unik di kawasan Hongik University, seperti Hello Kitty Cafe, Cat Cafe, Dog Cafe, Hanbook Cafe, Palace Cafe dll. Kami juga menikmati jajanan khas Korea yang bertebaran disini dengan harga yang tidak terlalu mahal.
     DAY 4: SEOUL


    Everland
    Untuk menuju Everland kita menggunakan MRT dan berhenti di Gangnam Station. (Jadi inget lagunya PSY yang berjudul Gangnam Style hehe..) dilanjutkan dengan bus umum no 5002 dengan biaya KRW 1.150 ditempuh selama 50 menit perjalanan. Dengan tiket masuk seharga KRW 40.000, kita sudah bisa menikmati seluruh wahana dan atraksi di Everland. Everland sendiri dibagi menjadi 5 zona yang berbeda:
    • Global Fair
      Masuk dari Everland, kita langsung disuguhi dengan pemandangan taman bunga ala Perancis yang sangat luas dengan bunga yang berwarna-warni. Terdapat bangunan-bangunan kuno khas Belanda dan juga patung dewa-dewi Yunani yang sangat eye-catching.
    • Zoo-Topia
      Disini kita bisa menaiki bus safari mengelilingi kebun binatang dimana bus ini dapat berjalan dengan lancar di darat dan juga bisa mengapung di sungai. Wow.. Banyak variasi hewan disini dan kitapun bisa berinteraksi dengan memberikan makan kepada gajah dan jerapah.
    • European Adventure
      Disinilah letak roller coaster kayu terpanjang no 6 di dunia dengan tingkat kemiringan mencapai 77 derajat. Silahkan rasakan sendiri sensasinya!
    • Magic Land
      Merupakan kompleks bangunan unik ala negeri dongeng, lumayan buat foto wefie bareng teman-teman disini.
    • American Adventure
      Disini kalian bisa menemukan wahana yang hampir sama seperti di dufan, seperti pontang-panting, ontang-anting dll.

    Hasil belanja kosmetik di Myeong-dong
    DAY 5: SEOUL

    Hari ini temanya adalah "Shopping day for the ladies." Tidak banyak yang bisa kami lakukan hari ini, kecuali ya itu, berbelanja. Beberapa destinasi menarik bagi sobat shopaholic adalah sebagai berikut:

    • Namdaemun Market
    • Shinsegae Department Store
    • Myeong-dong
      Pusatnya pasar kosmetik di Korea, anda bisa menemukan merk-merk kosmetik asli Korea disini, seperti Holika-Holika, Skin Food, Tony Moly dan Etude. Semua dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan pada saat dibeli di Indonesia. Saya pun berbelanja kosmetik disini karena banyak titipan dari teman.
    • Cheonggyecheon Steam
      Kebetulan lewat saat menuju Dongdaemun Market. Ternyata tempat ini benar romantis seperti yang diberitakan. Konon, disini adalah tempat favorit untuk melamar pasangan yang dicintai.
    • Dongdaemun Market
      Banyak penjual yang menjajahkan jajanan tradisional khas Korea disini, seperti kimchi, tteokbokki, odeng, hot bar, twigim, hweori gamja, jipangyi ice cream, sundae dll. Teman saya sangat menyukai makanan disini dan membeli hampir setengah kilo kimchi untuk dibawa pulang ke Indonesia. Hal tersebut sangatlah bertentangan dengan saya, entah kenapa lidah saya menolak untuk menyantap makanan khas Korea. Saya pun lebih banyak m
      emesan nasi BBQ pada setiap kesempatan.

    Dongdaemun Market
    Sebelum pulang ke hotel, kami menyempatkan diri untuk mampir ke Seoul Tower, karena rasanya kurang bila belum mengunjungi tower yang menjadi trademark negara ini. Biaya masuk Seoul Tower adalah KRW 14.000 sudah termasuk Teddy Bear Museum. Seperti halnya di Perancis, disini banyak pasangan yang memasang gembok cinta dengan harapan cintanya akan langgeng dengan pasangannya masing-masing.

    DAY 6: JEJU ISLAND

    Seongeup Folk Village

    Tur hari pertama kami dengan Yeha Tour adalah:
    • Trick Art Museum
      Nothing special. Hampir sama seperti Trick Eye Museum di Seoul.
    • Seongeup Folk Village
      Desa kuno di Jeju yang tidak terlalu luas ini lumayan bisa menyegarkan mata setelah menjelajah Seoul selama beberapa hari. Tinggal sedikit warga asli yang memilih untuk tinggal disini dan berusaha mempertahankan adat-istiadatnya. Yang lumayan menarik perhatian disini adalah patung yang menjadi simbol desa ini, yang berbentuk seperti, maaf, alat kelamin pria. Konon dipercaya sebagai simbol keperkasaan pria dan keharmonisan rumah tangga.
    • Woman Diver Show
      Disini
      kita bisa melihat wanita paruh baya yang menyelam tanpa menggunakan alat bantu pernafasan di laut lepas untuk menangkap gurita dan hewan laut lainnya. Kita bisa langsung membeli hasil tangkapan mereka, loh. Kami mencoba gurita goreng disini, rasanya gurih banget! Sayang di Indonesia tidak ada yang menjual gurita asli.
    • Seongsan Ilchulbong
      Dikenal
      dengan nama lain Sunrise Peak, disini kita bisa treking sampai ke puncak dan menikmati pemandangan Jeju Island dari puncak yang indah.
    • Manganggul
      Goa yang terbentuk secara alami ini merupakan pusat lava terbesar di Asia. Pada saat masuk kedalam, kita bisa melihat banyak stalaktif, stalagmit, lava flowstone, helicities lava dan karang gua dalam berbagai bentuk yang unik nan indah sehingga memberikan nuansa eksotis tersendiri.

    Pemandangan dari puncak Sunrise Peak

    DAY 7: JEJU ISLAND

    Foto bersama teman dan peserta tur di Halim Park

    Tur hari kedua kami adalah:
    • Halim Park
      Taman buatan manusia ini penuh dengan bunga warna-warni yang sedang bermekaran di musim semi dan membewa kesan tersendiri saat mengunjungi Halim Park. Ada burung merak di sini. Sayangnya, kami tidak sempat kami foto saat ia memamerkan ekornya yang indah itu.
    • Suweolbong Trekking
      Kami berjalan kaki disepanjang pantai Jeju Island, melihat laut yang biru dan mendengar suara deruh ombak. Damai sekali rasanya.. Sesekali kami melihat nelayan mengeringkan sotong yang berhasil ditangkapnya di dipinggiran laut.
    • Spirited Garden
      Lebih tepat disebut taman bonsai. Karena banyak sekali tanaman bonsai dengan berbagai ukuran dan bentuk yang ditanam disini. Konon, Spirited Garden di Jeju Island ini disebut sebagai taman terindah di dunia.
    • Mount Sanbang
      Kalau
      saya bilang disini adalah Tempel Buddhist, tempat berdoa umat Budha. Disetiap blok saat menuju keatas, kita disuguhi dengan ayat-ayat yang dikutip dari kitab suci agama Budha, Tripitaka. Di puncak terdapat patung Budha untuk sembayang, plus pemandangan yang sangat indah.
    • Cheonjiyeon Waterfall
      Tempat favorit saya selama di Jeju Island, kami berjalan kaki menelusuri jalan setapak dan akhirnya sampai di air terjun ini. Selain menawarkan pemandangan yang indah, air disini pun sangat segar untuk membasuh wajah.
    Cheonjiyeon Waterfall

    Jadi, apakah Jeju Island wajib dikunjungi oleh agan-agan sekalian?

    Sebenarnya apa yang ditawarkan di Indonesia jauh lebih indah daripada Jeju Island, seperti:

    • Gili Laba di Flores
    • Desa Wae Rebo di Flores
    • Air Terjun Sendang Gile di Lombok
    • Goa Jomblang di Yogyakarta
    Hanya saja di Jeju Island menawarkan semua keindahan tersebut dalam 1 paket. Sementara di Indonesia, kita harus menjelajahi setiap kota di setiap provinsi untuk merasakan semua keindahan tersebut. Hey.. Tapi bukankah itu menjadi sebuah petualangan yang seru dan tidak membosankan bagi kita yang hobi traveling, bukan!?

    DAY 8: SEOUL

    Hari terakhir kami di Korea Selatan, pesawat kami berangkat jam 09.35 pagi menuju Jakarta. Sayonara Korea, until we meet again!

    Total biaya yang saya keluarkan selama di Korea Selatan adalah IDR 5.000.000 itupun sudah dibuat sehemat mungkin. Sehingga total biaya yang saya keluarkan adalah IDR 14.993.103.

    Secara keseluruhan, Korea adalah negara yang menarik untuk dikunjungi. Kita bisa belajar keramahan dari warga lokal disini yang selalu membantu dengan murah senyum. Belum lagi soal disiplin yang sangat tinggi disini, karena Korea menerapkan Wajib Militer bagi setiap warga negaranya yang berumur 18 - 30 tahun. Kalau soal transportasi umum, tidak perlu diragukan lagi. MRT sudah menjangkau seluruh wilayah Seoul sehingga patut diancungi dua jempol. Wi-fi pun bertebaran dimana-mana, sehingga kalian tidak perlu repot-repot untuk membeli sim card di Korea hanya untuk mendapatkan jaringan internet. Hanya saja, memang disini serba mahal, sehingga untuk mengeluarkan uang rasanya harus dipikir berkali-kali. Soal makanan, saya tidak suka makanan disini, benar-benar tidak cocok dengan selera saya. Tetapi untuk minum air putih, disajikan gratis disetiap restauran, di jalan umum, bahkan di airport. Dan kalau ditanya apakah berkesan mengunjungi Korea? Saya hanya akan menjawab, "Biasa saja." Jadi saya hanya akan memberikan *** alias Recommended!

    Blog selanjutnya, saya akan membahas perjalanan saya di Hong Kong, ditunggu ya.. :)


    Childonga Restaurant di Jeju Island