Friday, January 27, 2017

Hong Kong: Asia's World City

Hong Kong itu negara atau kota?
Rencana melancong kali ini, saya tidak sendiri tetapi ditemani oleh nyokap tercinta. Kita sepakat untuk merencanakan bepergian ke Hong Kong setelah saya mendapatkan bonus untuk pertama kalinya setelah 2 tahun bekerja. Kenapa Hong Kong? Karena paman dan bibi, alias kakaknya nyokap tinggal disini, lumayan kan, bisa menghemat biaya hotel dan makan pagi hehe.. Rencana liburan kami disini cukup lah 5 hari..

Setibanya di Hong Kong International Airport, kami langsung ditunggu oleh paman kami, walaupun sudah berumur 70 tahun tetapi kondisi fisiknya masih segar dan kuat. Karena penduduk Hong Kong tidak seperti warga di Indonesia yang kemana-mana selalu memakai kendaraan pribadi motor atau mobil, tetapi warga di Hong Kong cenderung berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum. Ditambah kesadaran penduduk disini untuk berolahraga dan menyantab makanan yang sehat sangatlah tinggi. Lihat saja, saat saya tiba di Hong Kong pukul 22.00 malam, dan pada perjalanan dari bandara menuju apartemen paman saya menggunakan bus umum, saya melihat tidak satu atau dua tapi banyak sekali warga Hong Kong yang lari malam.. "Wow, luar biasa sekali," pikir saya saat itu. Sementara di Indonesia, penuh dengan penduduk yang berperut bundar.. Hehehe..
 
Jalanan Kota Hong Kong yang bersih


Hong Kong bukan lah suatu negara yang besar dan berdiri sendiri, tetapi adalah daerah administratif khusus dan masih merupakan bagian dari negara China, tetapi untuk memasuki Hong Kong tidak diperlukan visa seperti saat kita bepergian ke negara tirai bambu tersebut, cukup menggunakan paspor saja. Pulau Hong Kong sendiri tidak terlalu besar, disini kalian akan menemukan suatu kota dimana pertumbuhan ekonominya sangatlah maju dan banyak bangunan pencakar langit, sehingga Hong Kong bisa dikatakan sebagai kota megapolitan. Lahan disini sangat sempit, sehingga pemukiman penduduk disini kebanyakan berbentuk apartemen, untuk harga rumah disini sangatlah super duper mahal dan kebanyakan yang memiliki rumah pribadi di Hong Kong hanyalah para milyader dan celebriti yang terkenal.

Seperti Singapura, transportasi umum di Hong Kong menggunakan layanan MTR, transportasi nan canggih ini melayani tujuan berbagai wilayah dan destinasi tempat wisata favorit, seperti Disneyland, sehingga turis tidak perlu pusing untuk masalah transportasi di Hong Kong. Cukup menggunakan Octopus Card untuk menjelajah Hong Kong, dan kartu ini juga dapat digunakan untuk bus umum dan juga taksi, bahkan untuk belanja sekalipun.

DAY 1: DISNEYLAND


OK, cukup mengenai Hong Kong, hari pertama kami di Hong Kong, tentu saja mengunjungi Disneyland dengan tiket masuk untuk 2 orang dewasa dan 1 orang manula total sebesar HKD 1.000. Karena saya belum pernah mengunjungi Disneyland, tentu saja saya sangat bersemangat sekali, paman saya memberitahukan saya untuk jangan pulang sebelum jam 22.00 malam karena akan ada atraksi kembang api yang sangat luar biasa. Wah, semakin semangat saya tentunya. 

Untuk mencapai Disneyland kita bisa menggunakan MTR tujuan Tung Chung Station kemudian berpindah ke jalur kereta Disney di Sunny Bay Station. Nanti ada kereta khusus yang bertemakan Walt Disney yang akan mengantar kalian sampai ke Disneyland Hong Kong. 

Disneyland Hong Kong

Disneyland sendiri terbagi dari beberapa tema, dan wahana yang saya rekomendasikan disetiap bagian:
  1. Main Street, USA
    • Disney in the Stars
    • Disney on Parade
    • High School Musical Live
  2. Fantasyland
    • Fantasy Garden
    • Sleeping Beauty Castle
    • Fantasyland Train Station
  3. Adventureland
    • Festival of the Lion King
    • Jungle River Cruise
    • Tarzan's Treehouse
  4. Tomorrowland
    • Autopia
    • Buzz Lightyear Astro Blasters
    • Space Mountain
  5. Toy Story Land
    • RC Racer
    • Slinky Dog ZigZag Spin
      • Toy Story Playland
    • Grizzly Gulch
      • Big Grizzly Mountain Runaway Mine Cars (Seru!!)
      • Geyser Gluch
    • Mystic Point
      • Garden of Wonders
      • Mystic Manor
    Dan jangan pulang sebelum menonton atraksi musikal yang diakhiri oleh kembang api ya, guys! Kalian lihat sendiri saja ya, tidak perlu saya jabarkan disini hehe..

    Kembang Api Disneyland

    DAY 2: HONG KONG ISLAND


    NGONG PING VILLAGE

    Big Buddha
    Disini lah kita bisa melihat patung Big Buddha yang terkenal itu, untuk mencapai lokasi ini cukup naik MTR dan turun di Tung Chung Station.

    Seperti yang bisa kalian lihat di gambar sebelah kiri, untuk mencapai patung Big Buddha, kita harus menaiki tangga sebanyak 268 kaki. Pemandangan Kota Hong Kong yang indah menanti kalian diatas setelah susah payah mencapai puncak.

    Disini juga sebagai wihara untuk umat Budhha melakukan ritual dan sembayang kepada leluhur mereka masing-masing. 

    Sebenarnya ada gondola yang bisa kalian naiki dari Tung Chung Station untuk sampai ke lokasi patung ini tetapi saat kami datang, gondola sedang dalam perbaikan sehingga kami menaiki bus kurang lebih 20 menit lamanya.  

    VICTORIA PEAK

    Pemandangan di Puncak Victoria Peak
    Inilah pemandangan kota megapolitan Hong Kong bila diihat dari puncak Victoria Peak pada saat siang hari. Sangat indah ya, tetapi saya yakin pada malam hari pasti lebih spektakuler karena gedung-gedung tinggi di Hong Kong memancarkan sinar lampu yang berwarna-warni, sehingga pasti lebih bersinar dan terlihat betapa gemerlapnya kota Hong Kong di malam hari.

    Di lokasi ini juga terdapat Museum Madame Tussaud, banyak koleksi patung lilin tokoh-tokoh terkenal di seluruh dunia. Museum ini terletak di dalam Peak Tower dengan biaya masuk sebesar HKD 160 untuk dewasa.

    Pada saat menuju Victoria Peak ini ada dua transportasi yang bisa kalian pilih, yaitu bus dan tram. Pada saat menuju puncak saya menaiki bus dan turun menggunakan tram, hanya saja untuk menaiki tram dengan tingkat kemiringan 45 derajat ini, dibutuhkan perjuangan karena banyak sekali turis yang ingin mencoba menaiki tram ini sehingga antriannya panjang sekali. Harap bersabar ya berdesak-desakan masuk tram ini hehe.. Biaya tiket sekali jalan untuk Peak Tram ini adalah sebesar HKD 22.

    A SYMPHONY OF LIGHTS
     
    A Symphony of Lights

    Nah ini dia yang menjadi trademark-nya Hong Kong, A Symphony of Lights, yang dinobatkan sebagai "World's Largest Permanent Light and Sound Show" oleh Guinness World Records. Disini kalian bisa melihat pancaran laser berwarna warni dari setiap gedung-gedung pencakar langit di Hong Kong dan bergerak mengikuti irama musik yang ada. Pertunjukan ini diselenggarakan setiap hari pukul 20.00 malam selama kurang lebih 15 menit. Untuk mendapatkan pemandangan yang sempurna, kalian harus melihat dari lokasi Avenue of Stars yang berada dibelakang Golden Bauhinia Square di Wan Chai.

    DAY 3: HONG KONG ISLAND

    Tidak banyak yang kami lakukan di hari ketiga kami di Hong Kong, kami hanya mengunjungi sepupu yang tinggal disini dan berprofesi sebagai polisi dan juga menikah dengan warga Hong Kong yang kebetulan juga seorang polisi. Setelah itu kami makan bareng keluarga terlebih dahulu di pagi hari sebelum bepergian lagi mengelilingi kota Hong Kong:
    1. Nan Lian Garden
      Kami kesini hanya karena direkomendasikan oleh Trip Advisor, taman indah yang berada di pusat kota, luma
      yan untuk warga sini berisitirahat dari kepenatan bekerja.
    2. Chi Lin Nunnery
      Sama seperti diatas, hanya saja selain taman, disini juga ada temple untuk umat Buddha berdoa dan sembayang.
    3. Stanley Market
      Pasar ini terletak di dataran tinggi kota Hong Kong dan bisa dilalui dengan menggunakan bus no 6, lokasi pasar ini sangatlah strategis dan sedikit bergengsi dari pasar-pasar lainnya di Hong Kong. Jadi jangan kaget bila harga barang disini sedikit lebih mahal dari lokasi lainnya.
    4. Causeway Bay
      Merupakan surga untuk para pencinta shopping. Tidak banyak yang saya lakukan disini, selain photo-photo dan melihat-lihat saja karena saya memang tidak terlalu suka berbelanja.
    5. Seafood Restaurant
      Malam hari saya diajak paman dan bibi saya makan di sebuah restaurant seafood yang terletak di pinggir laut. Saya lupa nama lokasinya tetapi disini banyak berjejer restaurant seafood dengan harga yang fantastis. Ternyata makan seafood di Hong Kong itu mahal sekali, loh. Saya makan berempat saja bisa habis sekitar Rp. 800.000. Dan saya dengar dari bibi saya ada beberapa jenis makanan seafood yang diimport dari Indonesia. Jadi bersyukur saya ya kita di Indonesia bisa puas makan seafood, sudah enak, murah lagi.
    Chi Lin Nunnery

    DAY 4: MACAU

    The Venetian Macau
    Dari Hong Kong kami berangkat dari China Ferry Terminal menuju Mo-Taipa Ferry Terminal dengan biaya tiket pulang pergi sebesar HKD 309. Sesampainya di Macau, kami langsung menaiki bus yang langsung menuju The Venetian Macau tanpa dikenakan biaya sama sekali. 

    Begitu sampai disini, saya langsung terkesima karena bangunan ini terlihat megah sekali arsiteknya, konon The Venetian ini hanya ada di Macau dan Las Vegas saja di seluruh dunia. Saya tidak bisa membayangkan berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk menginap di hotel ini satu malam saja. Selanjutnya saya langsung menuju ke lokasi yang ada casino-nya. Sekali lagi saya hanya bisa menganga saja ketika melihat luas casino-nya yang besar sekali dengan ribuan mesin-mesin judinya yang beraneka macam, dimana selama ini saya hanya bisa melihat di TV saja. Saya menyempatkan diri bermain di casino ini dan uang sebesar HKD 50 pun hilang begitu saja. Main judi itu memang menyenangkan dan bikin ketagihan tapi bikin kantong bolong hehe.. Sayangnya kamera tidak diperbolehkan di dalam casino, sehingga saya tidak photo-photo disini.

    San Luca Canal
    Selanjutnya saya menuju lokasi mallnya yang menyerupai negara Venezuela dimana terdapat bangunan-bangunan tua khas Eropa lengkap dengan kanalnya. Hebatnya lagi, langit-langit diatas bisa berubah layaknya langit beneran antara pagi dan malam. Mall ini sangat ramai sekali dikunjungi oleh para turis dari berbagai negara, dan dipenuhi dengan toko-toko super branded yang sangat mahal harganya.

    Puas melihat The Venetian Macau, akhirnya saya keluar dan mencari bus menuju tempat-tempat wisata yang ada di Macau. Seperti yang kalian tau, di Macau sangat banyak situs-situs bangunan bersejarah yang dilindungi oleh Unesco. Tetapi karena keterbatasan waktu, tidak banyak tempat yang saya kunjungi di Macau.



    DAY 5: HONG KONG ISLAND

    Hari ini adalah hari terakhir kami di Hong Kong dan berencana pulang kembali ke Jakarta, Indonesia. Menuju bandara saya menggunakan bus umum double decker yang 2 lantai, karena belum pernah menaiki bus macam ini, saya pun naik ke lantai dua dan menikmati kota Hong Kong untuk terakhir kalinya. Bye-bye Hong Kong.

    Total pengeluaran saya di Hong Kong adalah sekitar Rp. 9.126.000 untuk berdua dengan nyokap termasuk tiket pesawat Air Asia pulang pergi dengan transit di Malaysia untuk 2 orang sekitar Rp. 5.626.000. Tentu saja hotel dan breakfast saya tidak bayar, karena menginap di apartemen saudara saya. Hehe..

    Secara keseluruhan, jika anda orang yang hobi berbelanja, tentu saja Hong Kong bisa menjadi destinasi utama kalian karena barang-barang branded disini dijual lebih murah dari Jakarta. Bila kalian nyasar disini, jangan khawatir, banyak TKI yang bekerja di Hong Kong dan bisa kalian tanyai kapan saja. Pada saat bingung menggunakan ticket vending machine, saya pun dibantu oleh mbak TKI di Hong Kong, bahkan pembantu sepupu saya itu orang Indonesia yang fasih berbahasa kanton, saya saja kalah. Nyasar pun saya rasa tidak akan terjadi mengingat Hong Kong bukan lah kota yang terlalu besar dan sistem transportasinya saja sudah mumpuni. Tetapi Hong Kong bagi saya hanyalah kota megapolitan, layaknya Singapura. Tidak ada yang spesial untuk saya disini, untuk jalan-jalan boleh lah. Saya berikan bintang *** alias Recommended!

    Demikian perjalanan saya di Hong Kong, selanjutnya Singapura yang akan saya bahas. Terima kasih sudah membaca! :)

    Situasi Kota Hong Kong yang ramai

    Thursday, January 12, 2017

    Imagine Your Korea

    Korea, seindah seperti yang ada di TV?
    Edisi kali ini saya menulis tentang perjalanan saya ke Korea Selatan dan juga mengunjungi Jeju Island bersama 3 teman terdekat saya. Kenapa ke Jeju Island? Karena kami termakan dan juga penasaran melihat promosi Jeju Island yang sempat muncul di layar televisi kita di Indonesia. Hasil pencarian kami di internet tentang Jeju Island pun disebutkan bahwa pulau kecil di Korea ini terkenal akan keindahan alamnya yang masih alami. Kami akhirnya sepakat untuk mengunjungi pulau tersebut, untuk mencari tahu apa benar lebih indah dari negara kita tercinta ini? Ditambah kami pergi di bulan Mei, dimana Korea sedang musim semi, cuaca sangat sejuk, dan banyak bunga berwarna-warni bermekaran di musim ini.
     
    Mount Soerak
    Sekedar menginformasikan kepada teman-teman, untuk traveling ke Korea tidak hanya paspor yang dibutuhkan, tetapi juga ada visa yang harus diurus di Kedubes Korea di Jakarta. Banyak dokumen yang harus dilengkapi disini, dan biayanya pun juga lumayan mahal. Seandainya paspor Indonesia sama saktinya seperti paspor Jerman, dimana warga Jerman bisa mengunjungi 177 negara tanpa visa, pasti sudah banyak orang Indonesia yang menapakan kakinya di benua Eropa dan Amerika. Untungnya, kami ada teman yang punya usaha biro traveling sehingga kamipun dibantu untuk membuat visa Korea. Biaya yang kami keluarkan sebesar IDR 600.000, terima jadi hanya dalam waktu seminggu saja. Terdapat beberapa dokumen yang tetap harus dipenuhi sebagai berikut:
    1. Rekening Koran 3 bulan terakhir
    2. Slip gaji 3 bulan terakhir
    3. Surat referensi dari bank
    4. Surat referensi dari kantor
    5. Kartu Keluarga
    6. Paspor asli yang masih berlaku
    7. Formulir aplikasi visa
    8. Tiket pesawat
    9. Tanda booking hotel
    10. Itinerari perjalanan
    Beberapa tips yang dapat saya informasikan kepada teman-teman sekalian:
    • Pastikan saldo minimum mengendap IDR 25.000.000 dan aktif secara debet maupun kredit dalam 3 bulan terakhir. Saldo terakhir saya di tabungan pada saat ingin membuat visa adalah IDR 28.000.000 (pinjam dari orang tua hehe..)
    • Biaya pembuatan surat referensi di bank rata-rata IDR 50.000 dan langsung jadi, tergantung kebijakan  bank masing-masing
    • Ada baiknya fotokopi itinerari anda beserta tiket pesawat dan tanda booking hotel anda dilampirkan walaupun tidak diminta

    Rincian biaya untuk pembelian tiket pesawat, hotel, tur Jeju, dan administrasi pengurusan visa adalah sebagai berikut:
    • Tiket Air Asia PP Jakarta - Malaysia - Seoul IDR 5.092.000
    • Tiket Easter Jet PP Gimpo - Jeju IDR 1.260.000
    • Paket 2 hari Yeha Jeju Tour IDR 1.824.000 / orang
    • Hotel Cozy Chuncheon-si IDR 627.367 / malam untuk 2 orang
    • Puleun House Pension Sokcho-si IDR 720.421 / malam untuk 4 orang
    • Green Guest House Myeong-dong IDR 1.837.074 / 3 malam untuk 2 orang
    • Goodstay December Hotel Jeju-si IDR 1.100.644 / 2 malam untuk 2 orang
    • Kimchee Dongdaemun Guesthouse IDR 91.973 / malam untuk 1 orang
    • Administrasi pengurusan visa IDR 650.000
    Total biaya yang saya keluarkan adalah sebesar IDR 9.993.130.

    DAY 1: CHUNCHEON

    Pesawat kami tiba di Incheon International Airport pukul 08.20 pagi. Jangan lupa membeli T-Money Card terlebih dahulu disini untuk mempermudah kalian dalam menggunakan MRT sebagai alat transpotasi andalan selama traveling di Korea. Setelah itu, kami langsung menuju subway station menuju Chuncheon-si, lokasi tempat dimana kami menginap, Hotel Cozy, untuk check-in terlebih dahulu. Itinerari kami untuk hari pertama kami di Seoul adalah: Petite French dan Nami Island.

    Rute subway dari Seoul Station menuju Chuncheon-si sebagai berikut:
    • Seoul Station - 55 menit, KRW 3.950
    • Hoegi Station - 20 menit, KRW 1.050
    • Namchuncheon Station - 87 menit - KRW 2.550
    Suasana Chuncheon
    Subway station di Korea Selatan ini sangatlah luas dan terdiri dari beberapa lantai. Jangan malu untuk bertanya kepada petugas ataupun orang yang lewat disini karena orang Korea  sangatlah ramah kepada turis asing. Mereka tidak segan-segan membantu, bahkan ada yang sampai rela mengantar kami untuk membeli tiket dan menunjukan line dimana seharusnya kami berada. Jadi jangan takut nyasar di Korea yah. Malu bertanya, sesat di jalan, loh..

    • Petite France
      Tempat wisata ini merupakan lokasi syuting drama Korea yang terkenal "My Love from the Star." Semenjak itu, lokasi ini selalu dipenuhi oleh penikmat serial drama Korea. Uniknya, tempat ini merupakan replika dari desa kecil di Strasbourg, Perancis dan bangunan disini dicat warna warni yang cerah, sehingga cukup menyegarkan mata. Yang menarik perhatian saya disini adalah adanya patung The Little Prince, yang filmya pernah ditayangkan di bioskop XXI. Silahkan mengunjungi museum dan toko cendramata yang ada di lokasi ini. Untuk menuju Petite France, naik MRT menuju Gapyeong Station dilanjutkan dengan Gapyeong Shutte Bus.
      Untuk tiket masuk dikenakan biaya sebesar KRW 8.000 / orang.
    Petite France

    • Nami Island
      Nami Island

      Tujuan kami berikutnya adalah Nami Island Incheon Harbor dengan menggunakan Shuttle Bus. Tiket kapal penyebrangan pulang pergi untuk sampai ke Nami Island adalah KRW 10.000. Nami Island juga merupakan  lokasi syuting drama Korea yang juga sempat popular di Indonesia, yaitu "Winter Sonata." Suasana yang romantis di pulau ini sangatlah terasa, banyak bangunan tradisional minimalis disini, dikelilingi pohon dan bunga berwarna warni yang sedang mekar dengan indahnya. Pada malam hari, pulau ini diterangi oleh ornamen lampu yang unik yang tersebar diseluruh pulau membuat Nami Island bersinar dengan cantiknya.

    Puleum House Pension
     DAY 2: SOKCHO

    Setibanya di Sokcho Intercity Bus Terminal, kami langsung mencari taksi menuju Puleun House Pension untuk menaruh bagasi terlebih dahulu. Puleun House Pension sendiri adalah penginapan dengan fasilitas apartemen yang menyediakan 2 kamar tidur yang bisa langsung ditempati oleh 4 orang. Terdapat pemanas ruangan dimana pemanasnya tertanam dilantai sehingga terasa sangat hangat saat duduk dilantai bahkan kita bisa tertidur lelap tanpa alas sama sekali saking nyamannya. Harganya pun tidak terlalu mahal. Pemilik penginapan ini sangatlah baik hati dan ramah. Dibelakang bangunan ini, bisa kita temukan kebun yang dirawat dengan baik oleh pemiliknya.
    Puncak Mount Soerak

    • Mount Soerak
      Bila di Lombok kita memiliki Gunung Rinjani sebagai gunung terindah di Indonesia, maka di Sokcho, Korea Selatan ini ada Mount Soerak. Untuk menuju kawasan Mount Soerak, kami kembali ke Sokcho Intercity Bus Terminal, pilih bus nomor no 7 dan turun di Park Village, Soerak-Dong dengan biaya KWR 1.000 / orang. Terdapat cable car yang disediakan bagi para wisatawan yang ingin langsung menuju puncak dimana kami bisa melihat indahnya pemandangan dari puncak Mount Soerak ini. Tetapi sebelum itu, kami berempat mencoba treking terlebih dahulu untuk menikmati suasana hijau dan udara yang segar bebas dari polusi. Banyak rombongan wisatawan asal Indonesia kami temui disini.
    • Sokcho Beach
      Dari Mount Soerak kami menaiki bus no 7 menuju Sokcho Beach Bus Station. Kami kesini tidak untuk berenang ataupun bersantai di pantai yang disebut sebagai pantai terindah di Korea Selatan ini tetapi lebih untuk menikmati santap malam karena hari sudah cukup larut untuk beraktifitas di pantai setelah hampir seharian di Mount Soerak. Disini kami menikmati restoran seafood lokal dengan harga yang cukup bersahabat, Makanan favorit disini ternyata sama seperti di Indonesia, yaitu ikan goreng. Hanya saja, disini lebih keren namanya. Soal rasa, tetap Indonesia yang terbaik. 
    Dinner with friends
     
    DAY 3: SEOUL

    Dari Sokcho Intercity Bus Terminal kami naik bus menuju Dong Seoul Bus Terminal dengan biaya KRW 15.300. Sesampainya di Seoul, kami lanjut naik taksi menuju Green Guest House, Myeong-dong. Ada kejadian lucu disini, karena supir taksi tidak tahu dimana persisnya letak hotel ini, akhirnya kami diturunkan di kawasan Myeong-dong yang penuh sesak. Kamipun bertanya kepada anak muda yang kebetulan lewat, dan setelah berdiskusi dengan temannya, mereka sepakat untuk membantu kami mencari dimana hotel tersebut berada. Setelah berputar-putar akhirnya sampai.. Di lokasi awal taksi menurunkan kami tadi, merekapun bingung apalagi kita. Tidak sengaja saya melihat bangunan tinggi disebelah kiri saya seperti gedung kantor yang terdapat sign bertuliskan "Green Guest House." Ternyata hotel kita ada di gedung tinggi tersebut dan berada di lantai 17. 

    Tujuan utama kami hari ini adalah:
    Gyeongbokgung Palace
    • Gyeongbokgung Palace Untuk menuju lokasi ini dapat ditempuh dengan MRT dan turun di Gyeongbokgung Station. Kami dari Seoul Station dikenakan biaya KRW 1.050 dan memakan waktu 16 menit. Biaya masuk istana kerjaan ini adalah KRW 3.000. Disediakan pemandu tur disini secara gratis yang akan memandu dan menjelaskan kepada para wisatawan asing mengenai sejarah bangunan ini. Bagi pencinta sejarah dunia, saya merekomendasikan Gyeongbokgung Palace untuk dikunjungi.
    Insa-dong
    • Insa-dong
      Tidak jauh dari Gyeongbokgung Palace, terdapat lokasi strategis yang menarik bagi para wisatawan untuk melakukan beberapa hal yang sayang kalau dilewatkan di Insa-dong, antara lain:
      • Berbelanja suvenir
      • Wisata kuliner
      • Hanbok Photoshoot
    • Bogeunsa Temple
      Masih berada dalam 1 komplek dengan
      Gyeongbokgung Palace. Bisa dijangkau dengan cukup jalan kaki saja.
    • COEX Mall
      Mampir dulu ke The Original Lotte Mart. Tidak banyak yang bisa dilakukan disini kecuali mengademkan diri dan window-shopping.
    Trick Eye Museum
    • Trick Eye Museum
      Berlokasi di kawasan Hongik University. Dapat ditempuh menggunakan MRT tujuan Hongik University Station. Tiket masuk dikenakan biaya sebesar KRW 15.000 / orang sudah termasuk Ice Museum yang berada di dalam gedung yang sama. Di Indonesia sendiri Trick Eye Museum ini sudah menjamur dan dapat dinikmati masyarakat.
    Hello Kitty Cafe
    • Hongik University
      Disinilah tempat nongrongnya kawula muda Korea. Kalian bisa menemukan banyak kafe-kafe unik di kawasan Hongik University, seperti Hello Kitty Cafe, Cat Cafe, Dog Cafe, Hanbook Cafe, Palace Cafe dll. Kami juga menikmati jajanan khas Korea yang bertebaran disini dengan harga yang tidak terlalu mahal.
     DAY 4: SEOUL


    Everland
    Untuk menuju Everland kita menggunakan MRT dan berhenti di Gangnam Station. (Jadi inget lagunya PSY yang berjudul Gangnam Style hehe..) dilanjutkan dengan bus umum no 5002 dengan biaya KRW 1.150 ditempuh selama 50 menit perjalanan. Dengan tiket masuk seharga KRW 40.000, kita sudah bisa menikmati seluruh wahana dan atraksi di Everland. Everland sendiri dibagi menjadi 5 zona yang berbeda:
    • Global Fair
      Masuk dari Everland, kita langsung disuguhi dengan pemandangan taman bunga ala Perancis yang sangat luas dengan bunga yang berwarna-warni. Terdapat bangunan-bangunan kuno khas Belanda dan juga patung dewa-dewi Yunani yang sangat eye-catching.
    • Zoo-Topia
      Disini kita bisa menaiki bus safari mengelilingi kebun binatang dimana bus ini dapat berjalan dengan lancar di darat dan juga bisa mengapung di sungai. Wow.. Banyak variasi hewan disini dan kitapun bisa berinteraksi dengan memberikan makan kepada gajah dan jerapah.
    • European Adventure
      Disinilah letak roller coaster kayu terpanjang no 6 di dunia dengan tingkat kemiringan mencapai 77 derajat. Silahkan rasakan sendiri sensasinya!
    • Magic Land
      Merupakan kompleks bangunan unik ala negeri dongeng, lumayan buat foto wefie bareng teman-teman disini.
    • American Adventure
      Disini kalian bisa menemukan wahana yang hampir sama seperti di dufan, seperti pontang-panting, ontang-anting dll.

    Hasil belanja kosmetik di Myeong-dong
    DAY 5: SEOUL

    Hari ini temanya adalah "Shopping day for the ladies." Tidak banyak yang bisa kami lakukan hari ini, kecuali ya itu, berbelanja. Beberapa destinasi menarik bagi sobat shopaholic adalah sebagai berikut:

    • Namdaemun Market
    • Shinsegae Department Store
    • Myeong-dong
      Pusatnya pasar kosmetik di Korea, anda bisa menemukan merk-merk kosmetik asli Korea disini, seperti Holika-Holika, Skin Food, Tony Moly dan Etude. Semua dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan pada saat dibeli di Indonesia. Saya pun berbelanja kosmetik disini karena banyak titipan dari teman.
    • Cheonggyecheon Steam
      Kebetulan lewat saat menuju Dongdaemun Market. Ternyata tempat ini benar romantis seperti yang diberitakan. Konon, disini adalah tempat favorit untuk melamar pasangan yang dicintai.
    • Dongdaemun Market
      Banyak penjual yang menjajahkan jajanan tradisional khas Korea disini, seperti kimchi, tteokbokki, odeng, hot bar, twigim, hweori gamja, jipangyi ice cream, sundae dll. Teman saya sangat menyukai makanan disini dan membeli hampir setengah kilo kimchi untuk dibawa pulang ke Indonesia. Hal tersebut sangatlah bertentangan dengan saya, entah kenapa lidah saya menolak untuk menyantap makanan khas Korea. Saya pun lebih banyak m
      emesan nasi BBQ pada setiap kesempatan.

    Dongdaemun Market
    Sebelum pulang ke hotel, kami menyempatkan diri untuk mampir ke Seoul Tower, karena rasanya kurang bila belum mengunjungi tower yang menjadi trademark negara ini. Biaya masuk Seoul Tower adalah KRW 14.000 sudah termasuk Teddy Bear Museum. Seperti halnya di Perancis, disini banyak pasangan yang memasang gembok cinta dengan harapan cintanya akan langgeng dengan pasangannya masing-masing.

    DAY 6: JEJU ISLAND

    Seongeup Folk Village

    Tur hari pertama kami dengan Yeha Tour adalah:
    • Trick Art Museum
      Nothing special. Hampir sama seperti Trick Eye Museum di Seoul.
    • Seongeup Folk Village
      Desa kuno di Jeju yang tidak terlalu luas ini lumayan bisa menyegarkan mata setelah menjelajah Seoul selama beberapa hari. Tinggal sedikit warga asli yang memilih untuk tinggal disini dan berusaha mempertahankan adat-istiadatnya. Yang lumayan menarik perhatian disini adalah patung yang menjadi simbol desa ini, yang berbentuk seperti, maaf, alat kelamin pria. Konon dipercaya sebagai simbol keperkasaan pria dan keharmonisan rumah tangga.
    • Woman Diver Show
      Disini
      kita bisa melihat wanita paruh baya yang menyelam tanpa menggunakan alat bantu pernafasan di laut lepas untuk menangkap gurita dan hewan laut lainnya. Kita bisa langsung membeli hasil tangkapan mereka, loh. Kami mencoba gurita goreng disini, rasanya gurih banget! Sayang di Indonesia tidak ada yang menjual gurita asli.
    • Seongsan Ilchulbong
      Dikenal
      dengan nama lain Sunrise Peak, disini kita bisa treking sampai ke puncak dan menikmati pemandangan Jeju Island dari puncak yang indah.
    • Manganggul
      Goa yang terbentuk secara alami ini merupakan pusat lava terbesar di Asia. Pada saat masuk kedalam, kita bisa melihat banyak stalaktif, stalagmit, lava flowstone, helicities lava dan karang gua dalam berbagai bentuk yang unik nan indah sehingga memberikan nuansa eksotis tersendiri.

    Pemandangan dari puncak Sunrise Peak

    DAY 7: JEJU ISLAND

    Foto bersama teman dan peserta tur di Halim Park

    Tur hari kedua kami adalah:
    • Halim Park
      Taman buatan manusia ini penuh dengan bunga warna-warni yang sedang bermekaran di musim semi dan membewa kesan tersendiri saat mengunjungi Halim Park. Ada burung merak di sini. Sayangnya, kami tidak sempat kami foto saat ia memamerkan ekornya yang indah itu.
    • Suweolbong Trekking
      Kami berjalan kaki disepanjang pantai Jeju Island, melihat laut yang biru dan mendengar suara deruh ombak. Damai sekali rasanya.. Sesekali kami melihat nelayan mengeringkan sotong yang berhasil ditangkapnya di dipinggiran laut.
    • Spirited Garden
      Lebih tepat disebut taman bonsai. Karena banyak sekali tanaman bonsai dengan berbagai ukuran dan bentuk yang ditanam disini. Konon, Spirited Garden di Jeju Island ini disebut sebagai taman terindah di dunia.
    • Mount Sanbang
      Kalau
      saya bilang disini adalah Tempel Buddhist, tempat berdoa umat Budha. Disetiap blok saat menuju keatas, kita disuguhi dengan ayat-ayat yang dikutip dari kitab suci agama Budha, Tripitaka. Di puncak terdapat patung Budha untuk sembayang, plus pemandangan yang sangat indah.
    • Cheonjiyeon Waterfall
      Tempat favorit saya selama di Jeju Island, kami berjalan kaki menelusuri jalan setapak dan akhirnya sampai di air terjun ini. Selain menawarkan pemandangan yang indah, air disini pun sangat segar untuk membasuh wajah.
    Cheonjiyeon Waterfall

    Jadi, apakah Jeju Island wajib dikunjungi oleh agan-agan sekalian?

    Sebenarnya apa yang ditawarkan di Indonesia jauh lebih indah daripada Jeju Island, seperti:

    • Gili Laba di Flores
    • Desa Wae Rebo di Flores
    • Air Terjun Sendang Gile di Lombok
    • Goa Jomblang di Yogyakarta
    Hanya saja di Jeju Island menawarkan semua keindahan tersebut dalam 1 paket. Sementara di Indonesia, kita harus menjelajahi setiap kota di setiap provinsi untuk merasakan semua keindahan tersebut. Hey.. Tapi bukankah itu menjadi sebuah petualangan yang seru dan tidak membosankan bagi kita yang hobi traveling, bukan!?

    DAY 8: SEOUL

    Hari terakhir kami di Korea Selatan, pesawat kami berangkat jam 09.35 pagi menuju Jakarta. Sayonara Korea, until we meet again!

    Total biaya yang saya keluarkan selama di Korea Selatan adalah IDR 5.000.000 itupun sudah dibuat sehemat mungkin. Sehingga total biaya yang saya keluarkan adalah IDR 14.993.103.

    Secara keseluruhan, Korea adalah negara yang menarik untuk dikunjungi. Kita bisa belajar keramahan dari warga lokal disini yang selalu membantu dengan murah senyum. Belum lagi soal disiplin yang sangat tinggi disini, karena Korea menerapkan Wajib Militer bagi setiap warga negaranya yang berumur 18 - 30 tahun. Kalau soal transportasi umum, tidak perlu diragukan lagi. MRT sudah menjangkau seluruh wilayah Seoul sehingga patut diancungi dua jempol. Wi-fi pun bertebaran dimana-mana, sehingga kalian tidak perlu repot-repot untuk membeli sim card di Korea hanya untuk mendapatkan jaringan internet. Hanya saja, memang disini serba mahal, sehingga untuk mengeluarkan uang rasanya harus dipikir berkali-kali. Soal makanan, saya tidak suka makanan disini, benar-benar tidak cocok dengan selera saya. Tetapi untuk minum air putih, disajikan gratis disetiap restauran, di jalan umum, bahkan di airport. Dan kalau ditanya apakah berkesan mengunjungi Korea? Saya hanya akan menjawab, "Biasa saja." Jadi saya hanya akan memberikan *** alias Recommended!

    Blog selanjutnya, saya akan membahas perjalanan saya di Hong Kong, ditunggu ya.. :)


    Childonga Restaurant di Jeju Island

    Tuesday, January 10, 2017

    Amazing Thailand

    Bad Boys Go to Pattaya, ada apakah?
    Perjalalan saya ke Thailand ini sebenarnya sangatlah mendadak, sebulan sebelum hari H beli tiket langsung untuk tanggal 18 November sd 22 November 2015. Sebenarnya karena sudah pusing berat karena pekerjaan di kantor yang masalahnya tidak berhenti-henti. Akhirnya langsung mengajukan cuti, dan disetujui sama atasan. Untung punya atasan yang baik. Hehe.. Kali ini saya pergi gak sendiri, tetapi bareng teman yang juga hobi traveling, jadi total 3 orang yang berhasil saya culik di edisi Thailand ini.

    Seperti biasa saya mencari tiket pulang pergi di web airasia sesuai dengan tanggal yang sudah direncanakan dan mendapat tiket dengan harga IDR 2.007.000 tujuan Bangkok, Don Mueang. Eh, sebenarnya kami salah pilih tujuan sih, harusnya Phuket... Sempet heboh tapi ya sudah lah.. Have fun go mad aja kan yaa..  Hati-hati ya untuk kalian yang bepergian ke negara yang banyak bandara internasionalnya. Jangan salah beli seperti kami ini karena serba buru-buru.

    Ingat ya, banyak teman yang diajak traveling bareng, semakin banyak juga kepalanya, alias punya rencana masing-masing. Jadi untuk penyusunan itinerarinya kami kumpul bareng berempat. Masing-masing menyampaikan pendapat dan destinasi favoritnya, memilih hotel yang murah tapi nyaman, dan transportasinya bagaimana. Akhirnya setelah 4 kali pertemuan di Sabtu & Minggu selama 2 minggu berturut-turut, kami memilih bepergian ke Bangkok dan Pattaya. Untuk transportasi umum di Thailand, sayangnya, tidak sebaik Malaysia ataupun Singapura, sehingga sepertinya kami akan banyak mengandalkan taksi dan kendaraan umum khas Thailand, yaitu tuk-tuk. Penasaran juga seperti apa rasanya naik kendaraan khas Thailand ini nanti.
    Red Planet Hotel

    Untuk booking hotel, seperti biasa, kami menggunakan agoda. Di Pattaya, kami menginap di Red Planet Pattaya Hotel, merupakan budget hotel, nyaman dan murah. Di Bangkok kami melakukan reservasi di D&D Inn, yang terletak di jantung wisata Thailand, Khaosan Road. Tambahan, untuk pembelian tiket masuk ataupun atraksi wisata, saya sarankan beli dahulu di hotels2thailand karena harga tiket dijamin lebih murah daripada teman-teman beli langsung dilokasi ataupun di situs resminya. Kami membeli tiket masuk Mini Siam, Sanctuary of Truth, Ripley's Believe It or Not Museum dan Tiffany Show semua melalui situs ini. Semua pembayaran menggunakan Credit Card, dengan perincian sebagai berikut:

      • Tiffany Show Pattaya IDR 222.216 (beli di situs resminya bisa 2x lipat loh gan) 
      • Ripley's Believe It or Not Museum IDR 143.632 
      • Mini Siam IDR 46.248 
      • Sanctuary of Truth IDR 126.336 
      • Red Planet Hotel IDR 319.262 / malam untuk 2 orang 
      • D&D Inn IDR 347,399 / malam untuk 2 orang
        Total pengeluaran kami per orang (termasuk tiket pesawat, hotel, tiket masuk atraksi wisata) adalah IDR 3.212.093

        DAY 1: BANGKOK - PATTAYA

        Tanggal 18 November 2015 kami tiba di Don Mueang International Airport pukul 20.15 malam. Langsung menuju antrian taksi. Wow.. Antriannya panjang sekali. Seperti yang sudah saya sampaikan diatas, untuk transportasi umum ini di Thailand belum sebaik Malaysia dan Singapura, jadi taksi masih menjadi transportasi favorit turis asing di Thailand. Setelah mengantri sekitar 30 menit akhirnya giliran kami pun tiba. "Pattaya," sahut kami ke operator taksinya dan langsung diperkenalkan supir taksi yang akan mengantar kami ke Pattaya. Supirnya baik dan murah senyum tetapi tidak bisa Bahasa Inggris. Jadi kami cukup memakai bahasa isyarat dan bahasa tubuh saja.. Bahasa yang dimengerti oleh seluruh manusia di penjuru dunia hehe..


        Suasana malam di Pattaya
        Selama perjalanan, kami mengamati tata kota di Bangkok, tidak jauh berbeda seperti di Jakarta tetapi hanya saja di Bangkok lebih rapi dan bersih. Setelah hampir 2 jam akhirnya kami sampai juga di Red Planet Hotel Pattaya. Total biaya yang kami keluarkan untuk taksi adalah THB 1,500 dibagi 4 menjadi THB 357 / orang. Kalau sendirian, jangan pernah naik taksi ya.. Bisa bangkrut haha.. Kami check-in terlebih dahulu di hotel, setelah berberes, kami keluar untuk makan malam dulu di seberang hotel karena perut kami sudah berbunyi meminta untuk diisi.
        Mini Siam

        DAY 2: PATTAYA

        Good Morning, Pattaya! Jam 08.00 pagi kami sudah keluar dari hotel dan siap berpetualang. Kami pun langsung disambut oleh seseorang yang menawarkan jasa untuk trip keliling Pattaya mengunjungi spot-spot menarik di Pattaya, kami menolak dengan alasan kami sudah membeli tiket sendiri secara online. Hati-hati buat teman-teman sekalian karena di Thailand ini banyak scam-nya juga. Jangan percaya langsung dengan orang-orang lokal yang menawarkan jasa taksi ataupun travel karena kalian bisa ditipu nanti. Pakailah jasa taksi yang resmi ya. Banyak kog dan ada argonya juga.


        Kami sudah siap dengan agenda kami di Pattaya 1 hari penuh, pertama-tama kami mengunjungi:

        The wonders of the world
        Tuk-tuk
        • Mini Siam
          Dari hotel kami menggunakan taksi resmi ke Mini Siam dengan biaya THB 150. Lokasi tidak terlalu jauh dari hotel, hanya 10 menit. Seperti yang kalian lihat di gambar sebelah kanan. Mini Siam adalah miniatur bangunan-bangunan terkenal dari seluruh dunia, disini kalian bisa melihat: Menara Eiffel (Perancis), Patung Liberty (Amerika), Jembatan London (Inggris), Piramida (Mesir), Patung Mozart (Austria) dan banyak lainnya. Tapi kog.. Tidak ada bangunan khas Indonesia ya disini.. Kami pun puas ber-wefie dan selfie ria
          disini. 
        • Sanctuary of Truth
          Selesai dari Mini Siam, kami sempat bingung harus naik kendaraan apa agar sampai ke Sanctuary of Truth, akhirnya kami pun memberhentikan tuk-tuk yang lewat dan bertanya, "Can you take us to Sanctuary of Truth?" dan dijawab, "Yes!" Untuk sampai Sanctuary of Truth kami membayar THB 250 dan tentunya dibagi berempat. Seru juga ya naik kendaraan khas Thailand ini, kami melewati pasar tradisional dan memutari kota Pattaya, we really enjoyed it! 22 menit kemudian kami pun sampai di Sanctuary of Truth.
          Sanctuary of Truth

          Dari jauh pun, bangunan ini berdiri dengan megahnya dan sangat terlihat sebagai tempel yang sangat sakral dan terlihat mistis, setiap ukiran yang ada dibangunan ini dibuat dengan sangat detail dipengaruhi oleh Agama Budha dan Hindu yang sangat melekat dengan bangunan ini. Seni pahat yang ada di banguan ini melibatkan ratusan seniman di Thailand dan sampai saat ini bagunan ini masih dalam tahap renovasi, tetapi pengunjung diperbolehkan masuk dan menikmati keindahan Sanctuary of Truth ini.
        Beach Road
        • Ripley's Believe It or Not Museum
          Masih menggunakan abang tuk-tuk yang setia menunggu, kami pun langsung melipir ke Royal Garden Plaza. Perjalanan memakan waktu sekitar 24 menit dengan biaya yang sama THB 250. Jam menunjukan pukul 13.30 siang, kami istirahat dulu sambil makan siang di sekitaran plaza, banyak yang menjual makanan pinggir jalan disini dengan pemandangan pantai yang sangat menyegarkan mata. Kami mencoba membeli Thai Tea disini dengan harga THB 10, enak dan segar banget! Lanjut ke Ripley's Believe It or Not Museum yang berada didalam Royal Garden Plaza. Selamat menikmati segala macam hal yang aneh dan unik di museum ini. Jangan lupa untuk mencoba petualangan horor di museum ini, Haunted Adventure, sangat saya rekomendasikan!
        Narsis dulu gan sis



        OK, sudah pukul 16.00 sore. Kami keluar sudah ada karnival kebudayaan Pattaya disini, sambil berjalan santai kembali ke hotel, kami menikmati deruh ombak pinggir pantai. Banyak cafe bertebaran disini yang ramai dengan turis asing, ditemani dengan seorang perempuan.. atau ladyboy, ya!? Tapi istilah "Bad Boys Go to Pattaya" masih belum terjawab disini. Sebentar lagi yaa..

        Jam 18.00 malam kami keluar dari hotel untuk mencari makan malam, dan banyak street food disini. Jadi kerjaan kami hanya makan dan makan karena jajanan disini bener-bener bikin lapar mata, harganya pun tidak terlalu mahal, dikisaran IDR 15.000 saja. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan 5 menit jalan kaki untuk menonton Tiffany Show pukul 20.30 malam. Show time!!
        Tiffany Show
        Well, acara selama kurang lebih 1,5 jam ini sangat menghibur. Bagaimana tidak, Tiffany Show dinobatkan sebagai #4 dalam Top Ten Best Shows di seluruh dunia, sekelas dengan Moulin Rouge-nya Perancis. Tetapi.. saya lumayan ada pengalaman buruk disini.. Saat acara sudah selesai, maksud hati ingin foto bareng dengan para ladyboys-nya untuk kenang-kenangan, yang ada tangan saya malah ditarik untuk dipaksa foto bareng dan setelah itu dipalak, akhirnya THB 300 saya pun raib begitu saja. Jadi buat agan-agan yang ingin foto bareng mereka, siapin duit ya kalau tidak agan bakal ditahan sampai dikasih duit baru dilepas. Sedikit syok juga ditarik-tarik sama bencong haha..

        Perjalanan pulang, saya masih ditertawakan sama teman-teman saya sendiri pasca kejadian tersebut, saya santai saja menikmati suasana malam di Pattaya. Semakin malam, semakin banyak para banci yang keluar dari tempat persembunyiannya, menemani turis-turis asing. Nah disinilah saya baru mengerti kenapa muncul istilah "Bad Boys Go to Pattaya." Haha.. What a Night!!

        DAY 3: BANGKOK
        Bus Terminal Pattaya

        Perjalanan kami dari Pattaya ke Bangkok menggunakan bus dari Air Conditioned Bus Terminal Pattaya pukul 08.30 pagi dan memakan waktu kurang lebih 2 jam lamanya. Tiba di Ekkamai Eastern Bus Terminal Bangkok pukul 11.00. Setibanya di lokasi, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju D&D Inn yang terletak di Khaosan Road menggunakan taksi karena kami membawa tas bagasi yang lumayan besar. Sampai di hotel kami langsung check-in dan menitipkan bagasi terlebih dahulu, langsung menuju Siriraj Museum, katanya ini museum nya orang yang sudah meninggal. Serem juga yaa..
        Kantin Thammasat University

        Berbekal peta, kami berjalan kaki menuju Siriraj Museum. Nyasar? So pasti. Akhirnya kami sampai di Thammasat University. Kami mencoba bertanya dengan seseorang disitu (sepertinya dosen dilihat dari penampilannya..), kami diperbolehkan masuk kedalam karena untuk ke area Siriraj Museum, kita harus menyebrangi Chao Phraya River dengan kapal yang dapat diakses dari Universitas ini. Masuk ke universitas orang, luar negeri lagi, lumayan bisa cuci mata dan makan siang terlebih dahulu di kantinnya. Seperti biasa Thai Tea jangan ketinggalan. Karena di Thailand, moto kami adalah, "Apapun makanannya, minumnya Thai Tea!"


        Siriraj Museum
        Siriraj Museum ini benar-benar tempat yang sangat horor, bagaimana tidak, banyak mayat, potongan tubuh dan tulang belulang manusia yang diawetkan disini dan dipertontonkan untuk khalayak umum. Sedih rasanya ketika melihat mayat bayi yang diawetkan disini. Bayi yang lahir cacat, seperti kembar siam, diberikan oleh orang tuanya kepada rumah sakit dengan tujuan medis dan kemudian disimpan di museum. Setiap perayaan tertentu, orang tua mereka datang untuk meletakan mainan disamping mayat bayi mereka tersebut. Kebayang gak horornya tempat ini bila sudah malam. Mungkin kalian akan mendengar suara anak kecil lari sambil terdengar bunyi, "Krincing.. krincing.." Hiiyy..!!

        Steet Food
        Setelah puas mengelilingi museum ini yang terbagi-bagi dalam setiap bangunan yang berbeda-beda kami kembali menyebrangi Chao Phraya River dan menuju Wang Lang Market. Kami banyak menemukan jajanan di pinggir jalan yang sangat membuat kami semua ngiler, dan serba THB 20 (sekitar IDR 8.000) murah banget yaa..! Di Indonesia saja seperti ini bisa dihargai IDR 30.000!
        China Town

        Masih belum puas, kami mengunjungi beberapa destinasi dibawah ini menggunakan tuk-tuk (harus pintar menawar ya):
        1. China Town
          Suasana China Town disini sangat oriental dan terasa banget kebudayaan China-nya, tidak seperti di Malaysia yang hanya berupa pasar yang menjual aksesoris.
        2. The Platinum Fashion Mall
          Kita para lelaki hanya makan, duduk, makan lagi. Sementara yang perempuan sibuk kesana kemari berburu belanjaan. Bagaimanapun harga barang disini lebih murah dari Indonesia jadi kami para lelaki bisa memakluminya.
        3. Khaosan Road
          Suasana Khaosan Road saat malam sangatlah hidup, berbanding terbalik dengan siang hari. Jalan ini dipenuhi dengan bule-bule yang sedang berpesta ria ditemani oleh musik eletrik dari kafe-kafe sekitar yang berdegum kencang. Kami pun tidak mau untuk ketinggalan bersenang-senang ditempat ini, beberapa aktivitas yang boleh kalian coba di Khasoan Road adalah:
            • Berbelanja oleh-oleh
            • Refleksi Thai Massage di Shewa Spa
            • Mencoba snack kecoak dan kalajengking, anyone!?
            • Nongkrong di salah satu kafe, layaknya para bule
            Night at Khaosan Road

            DAY 4: BANGKOK
            Wat Arun

            Hari ini adalah hari terakhir kami untuk dapat menikmati liburan di Bangkok, Thailand karena besok pagi kami harus sudah tiba di Bandara untuk kembali ke Jakarta. Namun, bila ke Bangkok, kurang rasanya bila belum mengunjungi berbagai tempel yang tersebar di berbagai lokasi di Kota Bangkok ini. Beberapa tempel yang kami kunjungi dan kami rekomendasikan adalah:
            • Grand Palace, the biggest of 'em all - 500 Bath / orang
            •  Wat Pho - 200 Bath / orang
            •  Wat Arun - 50 Bath / orang
            Setelah puas mengelilingi tempel, ada beberapa spot menarik lainnya yang bisa kalian kunjungi:
            • Chatuchak Market
              Pasar tradisional ini hanya buka pada saat weekend, dan wajib dikunjungi untuk para pecinta belanja. Banyak sekali yang barang yang ditawarkan dengan harga murah meriah. Selain itu, banyak jajanan tradisional yang sangat memanjakan lidah kalian dan tidak membuat kantong bolong. Inilah salah satu alasan saya sangat menyukai Thailand, eat until you drop!
            • Siam Square
              Bila kalian mengunjungi Siam Square, jangan lupa mampir ke Ban Khun Mae, restoran ini menyediakan makanan khas Thailand yang super lezat, khususnya Tom Yam Soup. Sedaap..!! Thai Tea jangan lupa!! Harganya pun tidak terlalu mahal.
            • Jim Thompson Thai Silk
              Disini kalian bisa melihat koleksi sutra terbaik di Thailand sebagai tribut untuk  almarhum Jim Thompson sebagai tokoh yang membantu menyelamatkan industri sutra di Thailand dari kepunahan.
            • Red District
              Penasaran dengan kehidupan malam di Thailand? Silahkan mampir ke Red District-nya Thailand, disini kalian bisa melihat banyak bar dan klab malam yang menampilkan perempuan-perempuan cantik. Enter with your own Risk!

            DAY 5: BANGKOK

            Hari terakhir di Bangkok, sarapan terakhir di McDonald's Khaosan Road. Say goodbye to Thailand. Until we meet again.

            Total biaya yang saya keluarkan selama di Thailand adalah IDR 3.500.000 (belum termasuk tiket pesawat, hotel dan tiket masuk yang sudah saya sebutkan diatas). Jadi total pengeluaran saya secara pribadi adalah IDR 6.712.093.

            Secara keseluruhan, Thailand adalah negara yang sangat menyenangkan untuk dikunjungi. Kalian hanya harus cukup jeli menghadapi supir taksi yang nakal. Selain itu, sistem transportasi umum di Thailand kurang memadai, ditambah masih banyaknya orang lokal yang kurang fasih berbahasa Inggris. Tetapi semua itu terbayar dengan harga yang serba murah disini, terutama untuk street food-nya yang dijual hampir serba THB 20. Di Chatuchak Market kalian bisa membeli 3 pcs kaos dengan harga seharga IDR 100.000, dan tas ransel yang trendi seharga IDR 150.000. Bagi kalian pencinta shopping dan kuliner, Thailand wajib kalian kunjungi! Very Recommended! ****

            Selanjutnya, saya akan menulis review perjalanan saya di Korea Selatan. Ditunggu ya!

            Terima kasih bagi yang sudah membaca :) 

            Chao Phraya River