Tuesday, January 10, 2017

Amazing Thailand

Bad Boys Go to Pattaya, ada apakah?
Perjalalan saya ke Thailand ini sebenarnya sangatlah mendadak, sebulan sebelum hari H beli tiket langsung untuk tanggal 18 November sd 22 November 2015. Sebenarnya karena sudah pusing berat karena pekerjaan di kantor yang masalahnya tidak berhenti-henti. Akhirnya langsung mengajukan cuti, dan disetujui sama atasan. Untung punya atasan yang baik. Hehe.. Kali ini saya pergi gak sendiri, tetapi bareng teman yang juga hobi traveling, jadi total 3 orang yang berhasil saya culik di edisi Thailand ini.

Seperti biasa saya mencari tiket pulang pergi di web airasia sesuai dengan tanggal yang sudah direncanakan dan mendapat tiket dengan harga IDR 2.007.000 tujuan Bangkok, Don Mueang. Eh, sebenarnya kami salah pilih tujuan sih, harusnya Phuket... Sempet heboh tapi ya sudah lah.. Have fun go mad aja kan yaa..  Hati-hati ya untuk kalian yang bepergian ke negara yang banyak bandara internasionalnya. Jangan salah beli seperti kami ini karena serba buru-buru.

Ingat ya, banyak teman yang diajak traveling bareng, semakin banyak juga kepalanya, alias punya rencana masing-masing. Jadi untuk penyusunan itinerarinya kami kumpul bareng berempat. Masing-masing menyampaikan pendapat dan destinasi favoritnya, memilih hotel yang murah tapi nyaman, dan transportasinya bagaimana. Akhirnya setelah 4 kali pertemuan di Sabtu & Minggu selama 2 minggu berturut-turut, kami memilih bepergian ke Bangkok dan Pattaya. Untuk transportasi umum di Thailand, sayangnya, tidak sebaik Malaysia ataupun Singapura, sehingga sepertinya kami akan banyak mengandalkan taksi dan kendaraan umum khas Thailand, yaitu tuk-tuk. Penasaran juga seperti apa rasanya naik kendaraan khas Thailand ini nanti.
Red Planet Hotel

Untuk booking hotel, seperti biasa, kami menggunakan agoda. Di Pattaya, kami menginap di Red Planet Pattaya Hotel, merupakan budget hotel, nyaman dan murah. Di Bangkok kami melakukan reservasi di D&D Inn, yang terletak di jantung wisata Thailand, Khaosan Road. Tambahan, untuk pembelian tiket masuk ataupun atraksi wisata, saya sarankan beli dahulu di hotels2thailand karena harga tiket dijamin lebih murah daripada teman-teman beli langsung dilokasi ataupun di situs resminya. Kami membeli tiket masuk Mini Siam, Sanctuary of Truth, Ripley's Believe It or Not Museum dan Tiffany Show semua melalui situs ini. Semua pembayaran menggunakan Credit Card, dengan perincian sebagai berikut:

    • Tiffany Show Pattaya IDR 222.216 (beli di situs resminya bisa 2x lipat loh gan) 
    • Ripley's Believe It or Not Museum IDR 143.632 
    • Mini Siam IDR 46.248 
    • Sanctuary of Truth IDR 126.336 
    • Red Planet Hotel IDR 319.262 / malam untuk 2 orang 
    • D&D Inn IDR 347,399 / malam untuk 2 orang
      Total pengeluaran kami per orang (termasuk tiket pesawat, hotel, tiket masuk atraksi wisata) adalah IDR 3.212.093

      DAY 1: BANGKOK - PATTAYA

      Tanggal 18 November 2015 kami tiba di Don Mueang International Airport pukul 20.15 malam. Langsung menuju antrian taksi. Wow.. Antriannya panjang sekali. Seperti yang sudah saya sampaikan diatas, untuk transportasi umum ini di Thailand belum sebaik Malaysia dan Singapura, jadi taksi masih menjadi transportasi favorit turis asing di Thailand. Setelah mengantri sekitar 30 menit akhirnya giliran kami pun tiba. "Pattaya," sahut kami ke operator taksinya dan langsung diperkenalkan supir taksi yang akan mengantar kami ke Pattaya. Supirnya baik dan murah senyum tetapi tidak bisa Bahasa Inggris. Jadi kami cukup memakai bahasa isyarat dan bahasa tubuh saja.. Bahasa yang dimengerti oleh seluruh manusia di penjuru dunia hehe..


      Suasana malam di Pattaya
      Selama perjalanan, kami mengamati tata kota di Bangkok, tidak jauh berbeda seperti di Jakarta tetapi hanya saja di Bangkok lebih rapi dan bersih. Setelah hampir 2 jam akhirnya kami sampai juga di Red Planet Hotel Pattaya. Total biaya yang kami keluarkan untuk taksi adalah THB 1,500 dibagi 4 menjadi THB 357 / orang. Kalau sendirian, jangan pernah naik taksi ya.. Bisa bangkrut haha.. Kami check-in terlebih dahulu di hotel, setelah berberes, kami keluar untuk makan malam dulu di seberang hotel karena perut kami sudah berbunyi meminta untuk diisi.
      Mini Siam

      DAY 2: PATTAYA

      Good Morning, Pattaya! Jam 08.00 pagi kami sudah keluar dari hotel dan siap berpetualang. Kami pun langsung disambut oleh seseorang yang menawarkan jasa untuk trip keliling Pattaya mengunjungi spot-spot menarik di Pattaya, kami menolak dengan alasan kami sudah membeli tiket sendiri secara online. Hati-hati buat teman-teman sekalian karena di Thailand ini banyak scam-nya juga. Jangan percaya langsung dengan orang-orang lokal yang menawarkan jasa taksi ataupun travel karena kalian bisa ditipu nanti. Pakailah jasa taksi yang resmi ya. Banyak kog dan ada argonya juga.


      Kami sudah siap dengan agenda kami di Pattaya 1 hari penuh, pertama-tama kami mengunjungi:

      The wonders of the world
      Tuk-tuk
      • Mini Siam
        Dari hotel kami menggunakan taksi resmi ke Mini Siam dengan biaya THB 150. Lokasi tidak terlalu jauh dari hotel, hanya 10 menit. Seperti yang kalian lihat di gambar sebelah kanan. Mini Siam adalah miniatur bangunan-bangunan terkenal dari seluruh dunia, disini kalian bisa melihat: Menara Eiffel (Perancis), Patung Liberty (Amerika), Jembatan London (Inggris), Piramida (Mesir), Patung Mozart (Austria) dan banyak lainnya. Tapi kog.. Tidak ada bangunan khas Indonesia ya disini.. Kami pun puas ber-wefie dan selfie ria
        disini. 
      • Sanctuary of Truth
        Selesai dari Mini Siam, kami sempat bingung harus naik kendaraan apa agar sampai ke Sanctuary of Truth, akhirnya kami pun memberhentikan tuk-tuk yang lewat dan bertanya, "Can you take us to Sanctuary of Truth?" dan dijawab, "Yes!" Untuk sampai Sanctuary of Truth kami membayar THB 250 dan tentunya dibagi berempat. Seru juga ya naik kendaraan khas Thailand ini, kami melewati pasar tradisional dan memutari kota Pattaya, we really enjoyed it! 22 menit kemudian kami pun sampai di Sanctuary of Truth.
        Sanctuary of Truth

        Dari jauh pun, bangunan ini berdiri dengan megahnya dan sangat terlihat sebagai tempel yang sangat sakral dan terlihat mistis, setiap ukiran yang ada dibangunan ini dibuat dengan sangat detail dipengaruhi oleh Agama Budha dan Hindu yang sangat melekat dengan bangunan ini. Seni pahat yang ada di banguan ini melibatkan ratusan seniman di Thailand dan sampai saat ini bagunan ini masih dalam tahap renovasi, tetapi pengunjung diperbolehkan masuk dan menikmati keindahan Sanctuary of Truth ini.
      Beach Road
      • Ripley's Believe It or Not Museum
        Masih menggunakan abang tuk-tuk yang setia menunggu, kami pun langsung melipir ke Royal Garden Plaza. Perjalanan memakan waktu sekitar 24 menit dengan biaya yang sama THB 250. Jam menunjukan pukul 13.30 siang, kami istirahat dulu sambil makan siang di sekitaran plaza, banyak yang menjual makanan pinggir jalan disini dengan pemandangan pantai yang sangat menyegarkan mata. Kami mencoba membeli Thai Tea disini dengan harga THB 10, enak dan segar banget! Lanjut ke Ripley's Believe It or Not Museum yang berada didalam Royal Garden Plaza. Selamat menikmati segala macam hal yang aneh dan unik di museum ini. Jangan lupa untuk mencoba petualangan horor di museum ini, Haunted Adventure, sangat saya rekomendasikan!
      Narsis dulu gan sis



      OK, sudah pukul 16.00 sore. Kami keluar sudah ada karnival kebudayaan Pattaya disini, sambil berjalan santai kembali ke hotel, kami menikmati deruh ombak pinggir pantai. Banyak cafe bertebaran disini yang ramai dengan turis asing, ditemani dengan seorang perempuan.. atau ladyboy, ya!? Tapi istilah "Bad Boys Go to Pattaya" masih belum terjawab disini. Sebentar lagi yaa..

      Jam 18.00 malam kami keluar dari hotel untuk mencari makan malam, dan banyak street food disini. Jadi kerjaan kami hanya makan dan makan karena jajanan disini bener-bener bikin lapar mata, harganya pun tidak terlalu mahal, dikisaran IDR 15.000 saja. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan 5 menit jalan kaki untuk menonton Tiffany Show pukul 20.30 malam. Show time!!
      Tiffany Show
      Well, acara selama kurang lebih 1,5 jam ini sangat menghibur. Bagaimana tidak, Tiffany Show dinobatkan sebagai #4 dalam Top Ten Best Shows di seluruh dunia, sekelas dengan Moulin Rouge-nya Perancis. Tetapi.. saya lumayan ada pengalaman buruk disini.. Saat acara sudah selesai, maksud hati ingin foto bareng dengan para ladyboys-nya untuk kenang-kenangan, yang ada tangan saya malah ditarik untuk dipaksa foto bareng dan setelah itu dipalak, akhirnya THB 300 saya pun raib begitu saja. Jadi buat agan-agan yang ingin foto bareng mereka, siapin duit ya kalau tidak agan bakal ditahan sampai dikasih duit baru dilepas. Sedikit syok juga ditarik-tarik sama bencong haha..

      Perjalanan pulang, saya masih ditertawakan sama teman-teman saya sendiri pasca kejadian tersebut, saya santai saja menikmati suasana malam di Pattaya. Semakin malam, semakin banyak para banci yang keluar dari tempat persembunyiannya, menemani turis-turis asing. Nah disinilah saya baru mengerti kenapa muncul istilah "Bad Boys Go to Pattaya." Haha.. What a Night!!

      DAY 3: BANGKOK
      Bus Terminal Pattaya

      Perjalanan kami dari Pattaya ke Bangkok menggunakan bus dari Air Conditioned Bus Terminal Pattaya pukul 08.30 pagi dan memakan waktu kurang lebih 2 jam lamanya. Tiba di Ekkamai Eastern Bus Terminal Bangkok pukul 11.00. Setibanya di lokasi, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju D&D Inn yang terletak di Khaosan Road menggunakan taksi karena kami membawa tas bagasi yang lumayan besar. Sampai di hotel kami langsung check-in dan menitipkan bagasi terlebih dahulu, langsung menuju Siriraj Museum, katanya ini museum nya orang yang sudah meninggal. Serem juga yaa..
      Kantin Thammasat University

      Berbekal peta, kami berjalan kaki menuju Siriraj Museum. Nyasar? So pasti. Akhirnya kami sampai di Thammasat University. Kami mencoba bertanya dengan seseorang disitu (sepertinya dosen dilihat dari penampilannya..), kami diperbolehkan masuk kedalam karena untuk ke area Siriraj Museum, kita harus menyebrangi Chao Phraya River dengan kapal yang dapat diakses dari Universitas ini. Masuk ke universitas orang, luar negeri lagi, lumayan bisa cuci mata dan makan siang terlebih dahulu di kantinnya. Seperti biasa Thai Tea jangan ketinggalan. Karena di Thailand, moto kami adalah, "Apapun makanannya, minumnya Thai Tea!"


      Siriraj Museum
      Siriraj Museum ini benar-benar tempat yang sangat horor, bagaimana tidak, banyak mayat, potongan tubuh dan tulang belulang manusia yang diawetkan disini dan dipertontonkan untuk khalayak umum. Sedih rasanya ketika melihat mayat bayi yang diawetkan disini. Bayi yang lahir cacat, seperti kembar siam, diberikan oleh orang tuanya kepada rumah sakit dengan tujuan medis dan kemudian disimpan di museum. Setiap perayaan tertentu, orang tua mereka datang untuk meletakan mainan disamping mayat bayi mereka tersebut. Kebayang gak horornya tempat ini bila sudah malam. Mungkin kalian akan mendengar suara anak kecil lari sambil terdengar bunyi, "Krincing.. krincing.." Hiiyy..!!

      Steet Food
      Setelah puas mengelilingi museum ini yang terbagi-bagi dalam setiap bangunan yang berbeda-beda kami kembali menyebrangi Chao Phraya River dan menuju Wang Lang Market. Kami banyak menemukan jajanan di pinggir jalan yang sangat membuat kami semua ngiler, dan serba THB 20 (sekitar IDR 8.000) murah banget yaa..! Di Indonesia saja seperti ini bisa dihargai IDR 30.000!
      China Town

      Masih belum puas, kami mengunjungi beberapa destinasi dibawah ini menggunakan tuk-tuk (harus pintar menawar ya):
      1. China Town
        Suasana China Town disini sangat oriental dan terasa banget kebudayaan China-nya, tidak seperti di Malaysia yang hanya berupa pasar yang menjual aksesoris.
      2. The Platinum Fashion Mall
        Kita para lelaki hanya makan, duduk, makan lagi. Sementara yang perempuan sibuk kesana kemari berburu belanjaan. Bagaimanapun harga barang disini lebih murah dari Indonesia jadi kami para lelaki bisa memakluminya.
      3. Khaosan Road
        Suasana Khaosan Road saat malam sangatlah hidup, berbanding terbalik dengan siang hari. Jalan ini dipenuhi dengan bule-bule yang sedang berpesta ria ditemani oleh musik eletrik dari kafe-kafe sekitar yang berdegum kencang. Kami pun tidak mau untuk ketinggalan bersenang-senang ditempat ini, beberapa aktivitas yang boleh kalian coba di Khasoan Road adalah:
          • Berbelanja oleh-oleh
          • Refleksi Thai Massage di Shewa Spa
          • Mencoba snack kecoak dan kalajengking, anyone!?
          • Nongkrong di salah satu kafe, layaknya para bule
          Night at Khaosan Road

          DAY 4: BANGKOK
          Wat Arun

          Hari ini adalah hari terakhir kami untuk dapat menikmati liburan di Bangkok, Thailand karena besok pagi kami harus sudah tiba di Bandara untuk kembali ke Jakarta. Namun, bila ke Bangkok, kurang rasanya bila belum mengunjungi berbagai tempel yang tersebar di berbagai lokasi di Kota Bangkok ini. Beberapa tempel yang kami kunjungi dan kami rekomendasikan adalah:
          • Grand Palace, the biggest of 'em all - 500 Bath / orang
          •  Wat Pho - 200 Bath / orang
          •  Wat Arun - 50 Bath / orang
          Setelah puas mengelilingi tempel, ada beberapa spot menarik lainnya yang bisa kalian kunjungi:
          • Chatuchak Market
            Pasar tradisional ini hanya buka pada saat weekend, dan wajib dikunjungi untuk para pecinta belanja. Banyak sekali yang barang yang ditawarkan dengan harga murah meriah. Selain itu, banyak jajanan tradisional yang sangat memanjakan lidah kalian dan tidak membuat kantong bolong. Inilah salah satu alasan saya sangat menyukai Thailand, eat until you drop!
          • Siam Square
            Bila kalian mengunjungi Siam Square, jangan lupa mampir ke Ban Khun Mae, restoran ini menyediakan makanan khas Thailand yang super lezat, khususnya Tom Yam Soup. Sedaap..!! Thai Tea jangan lupa!! Harganya pun tidak terlalu mahal.
          • Jim Thompson Thai Silk
            Disini kalian bisa melihat koleksi sutra terbaik di Thailand sebagai tribut untuk  almarhum Jim Thompson sebagai tokoh yang membantu menyelamatkan industri sutra di Thailand dari kepunahan.
          • Red District
            Penasaran dengan kehidupan malam di Thailand? Silahkan mampir ke Red District-nya Thailand, disini kalian bisa melihat banyak bar dan klab malam yang menampilkan perempuan-perempuan cantik. Enter with your own Risk!

          DAY 5: BANGKOK

          Hari terakhir di Bangkok, sarapan terakhir di McDonald's Khaosan Road. Say goodbye to Thailand. Until we meet again.

          Total biaya yang saya keluarkan selama di Thailand adalah IDR 3.500.000 (belum termasuk tiket pesawat, hotel dan tiket masuk yang sudah saya sebutkan diatas). Jadi total pengeluaran saya secara pribadi adalah IDR 6.712.093.

          Secara keseluruhan, Thailand adalah negara yang sangat menyenangkan untuk dikunjungi. Kalian hanya harus cukup jeli menghadapi supir taksi yang nakal. Selain itu, sistem transportasi umum di Thailand kurang memadai, ditambah masih banyaknya orang lokal yang kurang fasih berbahasa Inggris. Tetapi semua itu terbayar dengan harga yang serba murah disini, terutama untuk street food-nya yang dijual hampir serba THB 20. Di Chatuchak Market kalian bisa membeli 3 pcs kaos dengan harga seharga IDR 100.000, dan tas ransel yang trendi seharga IDR 150.000. Bagi kalian pencinta shopping dan kuliner, Thailand wajib kalian kunjungi! Very Recommended! ****

          Selanjutnya, saya akan menulis review perjalanan saya di Korea Selatan. Ditunggu ya!

          Terima kasih bagi yang sudah membaca :) 

          Chao Phraya River


          1 comment:

          1. Bagaimana pengalaman menginap di D&D banyak review yg menyebutkan menginap disana sangat berisik. Apakah rekomendasi? Secara kelayakan tempat dan kemudahan transportasi? Terimakasih :)

            ReplyDelete